Dinas Kesehatan Tangsel, Tes Kebugaran Calon Haji

  SERPONG-Dinas Kesehatan Kota Tangsel melakukan tes kebugaran bagi calon jamaah haji Kota Tangsel. Sebanyak 713 calon jamaah dites kebugarannya di Tandon Ciater Serpong, Kamis (8/3) pagi. Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel dr Suhara Manullang mengatakan, dengan kondisi yang bugar dapat meningkatkan kinerja jantung, paru-paru, otot dan kemampuan berotot. "Kebugaran merupakan salah satu di antara berbagai faktor yang menentukan derajat kesehatan calon jamaah haji," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Kamis (8/3). Suhara menambahkan, salah satu tes kemampuan itu adalah tes kebugaran dengan metode tes jalan rockport. Tes jalan rockport merupakan salah satu metode yang biasa dipakai untuk menilai kesanggupan kardiovaskuler saat beraktivitas fisik dengan mengestimasi kapasitas aerobik. Calon jamaah haji yang dites diminta berjalan secepat mungkin sesuai kesanggupan sejauh 1,6 km memutari Tandon Ciater. Lalu dihitung waktu tempuhnya dan denyut nadinya dalam satu menit. "Tes tersebut dilakukan ke semua calon jamaah haji, setelah dinyatakan aman untuk melakukannya oleh dokter pemeriksa," tambahnya. Masih menurut Suhara, tujuan tes kebugaran tersebut untuk pemeriksaan dan pembinaan kesehatan jemaah haji sesuai standar dalam upaya menuju Istithaah Kesehatan Jamaah haji. Terlaksananya pembinaan kesehatan masa keberangkatan, terlaksananya pendekatan keluarga dan koordinasi lintas program dan lintas sektor dalam proses pemeriksaan dan pembinaan kesehatan jemaah haji. Juga, terlaksananya peran serta masyarakat dan profesional dalam pemeriksaan dan pembinaan kesehatan haji. Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Tangsel Muhamad mengatakan, melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan Haji dalam rangka memberikan perlindungan terhadap jemaah haji agar dapat melaksanakan ibadahnya sesuai dengan ketentuan Syariat Islam. Ibadah haji merupakan Rukun Islam dan merupakan kewajiban bagi segenap umat Islam yang mampu Untuk mengerjakannya. "Kata mampu dimaknai dengan istithaah. Istithaah yang dimaksud bukan hanya pada aspek ekonomi dan agama, tetapi juga aspek kesehatan," ujarnya. Muhamd menambahkan, kesehatan merupakan hal yang penting bagi warga yang akan menunaikan Ibadah Haji karena, untuk dapat melaksanakan seluruh rangkaian rukun haji kesehatan fisik dan mental merupakan salah satu modal utama. Oleh karena itu, menjadi kewajiban bersama antara pemerintah, jemaah haji dan masyarakat untuk mewujudkan istithaah kesehatan jemaah haji melalui program pemeriksaan dan pembinaan kesehatan haji sejak jemaah haji mendaftar. Jamaah haji sebagai bagian dari keluarga, maka kesehatan jemaah haji mempunyai hubungan timbal balik dengan keluarga sehat. "Dengan demikian, keselarasan antara pemeriksaan dan pembinaan kesehatan haji dengan pendekatan keluarga menuju keluarga sehat sangat dibutuhkan," tambahnya. Melalui kegiatan tersebut Muhamad berharap dapat menjadi acuan bagi tenaga kesehatan dan pihak terkait penyelenggaraa haji dalam mempersiapkan juga mewujudkan kesehatan jemaah haji. "Serta berkontribusi dalam mewujudkan penyelenggaraan kesehatan haji yang lebih baik," jelasnya. Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota Tangsel Iin Sofiawati mengatakan, tahap pertama pemeriksaan tek kebugaran dilakukan pada 713 calon jamaah. Pada Apri atau Mei akan dilakukan tes kebugaran tahap dua untuk sekitar 600 calon jamaah haji. "Tahun ini ada sekitar 1.300 calon jamaah haji dari Kota Tangsel yang berasal dari KUA kecamatan dan kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) se-Kota Tangsel," ujarnya. Iin menambahkan, calon jamaah haji harus melakukan aktifitasl fisik setiap hari sebelum berangkat pada Juli 2018. Jika hasil pemeriksaan kebugaran saat ini sedang, maka harus ditingkatkan lagi aktifitas fisik tiap hari. "Lakukan aktifitas fisik tiap hari sekitar 30 menit seperti jalan cepat. Kalau itu dilakukan nantinya tidak akan kaget jalan cepat saat melakukan tawaf," jelasnya. (adv)