Door to Door Cek Kesehatan Warga

Selasa 06-03-2018,07:28 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

CIPUTAT-Program Indonesia Sehat kini berbasis Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Dengan sistem ini maka, petugas harus door to door untuk mengecek kondisi kesehatan warga. Hal ini diketahui saat Dinas Kesehatan Kota Tangsel menyosialisasikan PIS-PK di Gedung Balai Kota, Puspemkot Tangsel, Senin (5/3). Acara dihadiri oleh lurah, camat, pegawai puskesmas. Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel dr Suhara manullang mengatakan, tujuan utama dari pertemuan ini adalah adanya persamaan persepsi tentang program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga bagi petugas puskesmas selaku pelaksana pergerakan kunjungan keluarga. Dan lintas sektoral untuk mendukung upaya Germas dan keluarga sehat. "Pendekatan ke keluarga itu penting, kalau keluarga sehat maka masyarakat juga sehat. Makanya masyarakat kita libatkan," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Senin (5/3). Suhara menambahkan, keluarga akan didata oleh petugas puskesmas dan ada 12 indikator yang dinilai. Setelah didata maka Dinas Kesehatan akan punya pemetaan per RT, per RW, per kelurahan, per kecamatan dan bahkan Kota Tangsel bangimaana kondisi 12 indikator tersebut. Inti dari pendataan tersebut adalah agar tahu persis kondisi kesehatan keluarga di Kota Tangsel. Sedangkan indikator jadi target Indonesia sehat. "Saya berharap Indonesia sehat harus mencapai 12 indikator itu," tambahnya. Masih menrut Suhara, saat pendataan yang sulit adalah masuk ke perumahan. Ini lantaran sistem pengamanan yang ketat, warga tidak mau ditemui, warga yang akan didata tidak ada. Pendataan tersebut sudah dilakukan sejak 2017 dan pilot projek kelurahan Rawa Buntu. Dinkes memiliki target 100 persen dan kondisi keluarga sehat di Kota Tangsel akan muncul setelah selesai pendataan. "Target pendataan selesai tahun ini dan setelah itu akan terlihat nyambung tidak program tersebut dengan RPJMD Kota Tangsel," ungkapnya. Sementara itu, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, Presiden di awal masa kepemimpinannya telah menetapkan ”Nawa Cita" atau 9 agenda prioritas yang akan dilaksanakan selama 5 tahun kepemimpinan beliau. Sejalan dengan Nawa Cita tersebut, Kementerian Kesehatan telah menetapkan Rencana Strategis (Renstra) 2014 hingga 2019 dimana arah Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. "Program Indonesia Sehat yang dimaksud pada Renstra tersebut dilaksanakan dengan 3 pilar yaitu paradigm sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional," ujarnya. Airin menambahkan, Pemkot Tangsel senantiasa melakukan berbagai perbaikan khususnya di bidang kesehatan dalam rangka mendukung program pemerintah pusat tersebut. Berbagai kebijakan telah dikeluarkan di antaranya pengobatan gratis bagi pemegang e-KTP, pencanangan kawasan tanpa rokok di kawasan perkantoran dan tempat umum, dan kebijakan lainnya. Sementara untuk penguatan pelayanan kesehatan, sebanyak 18 dari total 29 Puskesmas di Kota Tangsel telah diakreditasi. Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan diharapkan lebih meningkatkan usaha kesehatan masyarakat melalui kegiatan promotif dan preventif. "Berbagai penyakit telah terbukti bisa dicegah melalui gerakan hidup sehat yang dimulai dari tatanan masyarakat terkecil yaitu keluarga," tambahnya, Untuk diketahui, PIS-PK terdiri dari 12 indikator utama sebagai penanda status kesehatan sebuah keluarga. Seperti, mengikuti program keluarga berencana (KB), ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan, bayi mendapat imunisasi dasar lengkap, mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif dan mendapatkan pemantauan pertumbuhan untuk balita. Lalu, indikator berikutnya adalah, bagi penderita tuberkulosis paru, mendapatkan pengobatan sesuai standar. Begitu juga bagi keluarga yang di dalamnya terdapat penderita hipertensi, selalu melakukan pengobatan secara teratur. Indikator berikutnya, apabila ada penderita gangguan jiwa di keluarga tersebut, maka harus mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan. Anggota keluarga tidak ada yang merokok, keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), serta keluarga mempunyai akses sarana air bersih, dan keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat. Tercapainya target seluruh indikator tersebut memerlukan kerja sama lintas sektor. Kegiatan kunjungan rumah dalam pelaksaan Program PIS-PK di Kota Tangsel tidak mudah. "Hal ini disebabkan karakteristik penduduk yang memiliki mobilitas yang sangat tinggi," jelasnya. Dengan pencanangan PIS-PK akan memperkuat kerja sama lintas sektoral sehingga mampu memetakan secara keseluruhan kondisi kesehatan masyarakat di Kota Tangsel. "Pemetaan tersebut sangat bermanfaat dalam pengambilan keputusan untuk rencana kerja di bidang kesehatan di tahun mendatang, sehingga diharapkan kegiatan ini akan meningkatan derajat kesehatan masyarakat," tuturnya. (bud/esa)

Tags :
Kategori :

Terkait