JAKARTA – Kabar baik bagi calon jemaah haji yang berangkat tahun ini. Sebab pemberian makanan atau katering selama berada di Makkah diperbanyak. Panitia Kerja (Panja) Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Komisi VIII DPR sudah menyepakati usulan penambahan makanan itu. Ketua Panja BPIH Komisi VIII DPR Noor Achmad mengatakan tahun lalu pemberian katering selama jamaah berada di Makkah sebanyak 25 kali. Kemudian dalam pembahasan ongkos haji 2019, ada usulan supaya pemberikan katering di Makkah ditambah menjadi 40 kali bahkan 50 kali. “Sudah disepakati di tingkat Panja, katering (di Makkah, red) 40 kali,’’ katanya saat dikonfirmasi kemarin (20/2). Politisi Golkar itu menjelaskan usulan supaya katering di Makkah ditambah menjadi 50 kali sulit diterapkan. Sebab selama di Makkah ada lima hari yang off dari layanan katering. Yakni tiga hari menjelang wukuf dan dua hari setelah nafar tsani. Noor menegaskan bahwa penambahan katering hanya berlaku di Makkah saja. Sementara di Madinah tetap 18 kali dengan perincian dua kali makan selama sembilan hari. Kemudian di Armina juga tetap 16 kali. Dia berharap supaya Kemenag bisa menjamin bahwa katering yang disajikan kepada jemaah mengutamakan cita rasa nusantara. “Menu dan rasa makanannya diharapkan lebih Indonesia,” tuturnya. Meskipun nantinya katering di Makkah ada penambahan, Noor mengatakan beban biayanya tidak ditanggung jemaah. Parlemen dan pemerintah tetap mengupayakan bahwa biaya makan menjadi kompenen indirect cost (biaya tidak langsung). Dimana komponen ini ditanggung dari uang hasil pemanfaatan dana haji. Noor menegaskan DPR berupaya keras supaya biaya haji tahun ini tidak naik. Meskipun ada beberapa aspek yang membuat biaya haji berpotensi naik, tetapi parlemen berupaya menekannya. Diantara aspek yang memicu kenaikan ongkos haji adalah adanya pajak pertambahan nilai (PPN) 5 persen oleh pemerintah Saudi. Kemudian juga adanya kenaikan harga BBM di dalam negeri Saudi sebanyak 184 persen. Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Sri Ilham Lubis menyatakan siap menghadirkan cita rasa nusantara dalam katering haji 2019. Dia bahkan berharap semakin banyak eksportir bahan baku dan bumbu masak Indonesia ke Saudi. “Upaya Kemenag menghadirkan cita rasa nusantara sering dihadapkan pada keterbatasan bahan baku dan bumbu masakan,” tuturnya. Dia menuturkan khusus untuk katering di Makkah, setiap tahun ada penambahan. Dia menjelaskan layanan katering di Makkah diberikan pertama kali pada 2015 lalu. Saat itu hanya diberikan sebanyak 15 kali. Kemudian pada 2016 bertambah menjadi 24 kali. Lalu di 2017 ditambah lagi menjadi 25 kali. Sri menjelaskan penambahan katering di Makkah ini didasarkan oleh usulan jemaah haji sendiri. Dia mengungkapkan sebenarnya jemaah inginnya katering diberikan selama mereka berada di Makkah. Tetapi karena menjelang wukuf lalu lintas Makkah cukup padat, sangat sulit untuk pengiriman katering. Jemaah lebih suka katering karena tidak perlu repot membeli makanan di luar hotel atau pemondokan. (jpg)
Katering di Makkah Resmi Bertambah
Rabu 21-02-2018,07:59 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :