TIGARAKSA - Kapolri Jenderal Muhammad Tito Karnavian melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) gedung Polresta Tangerang, kemarin. Selain para pejabat Polri dan Pemkab Tangerang, kedatangan Tito disambut para Jawara Banten. Ketua Perguruan Tjimande Tarikolot Kebon Djeruk Hilir (TTKDH) KH Ali Nurdin, mengalungkan sorban dan memakaikan peci kepada Tito. Kehormatan tersebut sekaligus penobatan Tito sebagai Jawara Banten. Tidak hanya itu, Nurdin memberikan sebilah golok kepada Tito sebagai ciri khas Jawara Banten. "Hari ini, kami mengangkat Bapak Kapolri Jenderal Tito Karnavian sebagai warga kehormatan Banten. Mulai sekarang, beliau adalah Jawara Banten," ujar Nurdin, Rabu (7/2). Dia menambahkan, Jawara Banten siap mendukung segala tugas kepolisian dan bersama Polri menjaga ideologi Pancasila dan keutuhan negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurut dia, Tito layak untuk didukung, karena telah menunjukkan dedikasi dalam pelaksanaan tugas. Penobatan itu disambut baik oleh Tito. Dia mengaku terkesan dan merasa bangga diangkat menjadi warga kehormatan Jawara Banten. Menurut Tito, sorban, peci, dan golok melambangkan semangat tegas, nasionalis, serta religius. “Ini merupakan penghormatan yang luar biasa. Saya sendiri merasa belum pantas, namun semangat kekeluargaan yang dibangun Jawara Banten memang luar biasa,” kata dia. Hadir pada groundbreaking gedung baru Polresta Tangerang itu Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin, Pimpinan Pondok Pesantren Roudotul Ulum Cidahu (Pandeglang) KH Abuya Ahmad Muhtadi bin Dimyathi, Kapolda Banten Brigjen Listyo Sigit Prabowo, Danrem 052/Wijayakrama Kolonel Inf Iwan Setiawan, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, serta beberapa pejabat Polri dan pejabat Pemkab Tangerang. Kepada awak media, Tito mengaku, dirinya mengapresiasi konsep bangunan pintar (smart building) yang akan diterapkan untuk gedung baru Polresta Tangerang. Menurut dia, Polresta Tangerang menjadi yang pertama menerapkan smart building di institusi kepolisian. Konsep tersebut merupakan jawaban institusi kepolisian atas kemajuan zaman, khususnya di bidang teknologi. Kemajuan teknologi informasi, lanjut dia, harus direspons dengan inovasi yang mengusung semangat peningkatan pelayanan prima kepada masyarakat. "Saya menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada semua stakeholder (instansi terkait), sehingga gedung Polresta Tangerang bisa dilakukan groundbreaking hari ini. Ini smart building dengan menggunakan teknologi informasi. Kalau ini jadi, ini merupakan smart building Polri yang pertama, karena gedung Polri selama ini tidak menggunakan teknologi,” kata Tito. Dia bahkan meminta konsep smart building tersebut, untuk kemudian disebarkan ke seluruh polda dan polres agar ditiru. Seiring pembangunan gedung baru, harap Tito, anggota Polri semakin termotivasi serta pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih baik. Gedung Polresta Tangerang yang didesain empat lain itu, ditarget rampung dua tahun ke depan. Tidak hanya itu, dia juga mengapresiasi peluncuran gelaran inovasi aplikasi berbasis teknologi informasi (IT). Secara khusus, dia menyoroti aplikasi elektronik Monitoring Anggaran Dana Desa (e-MADD). Aplikasi itu dapat membantu menyukseskan program pemerintah untuk membangun Indonesia mulai dari desa. "Saya juga apresiasi gelaran inovasi aplikasi. Semoga dengan aplikasi yang dirilis dapat membuat institusi kepolisian semakin mendapat tempat di hati masyarakat," ujarnya. Sigit Prabowo mengatakan, pelaksanaan groundbreaking merupakan momen yang patut dikenang. Sebab itu menandai dimulainya proses pembangunan gedung Polresta Tangerang. Pembangunan tersebut tidak akan terlaksana tanpa dukungan dari masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Tangerang. “Dukungan dari masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Tangerang harus dijawab dengan pelaksanaan tugas yang akuntabel dan berpelayanan publik. Pengabdian kepada masyarakat harus ditingkatkan. Kapolresta Tangerang Kombes Sabilul Alif menuturkan, ada enam gelaran inovasi aplikasi berbasis IT yang dirangkai pada groundbreaking itu. Aplikasi tersebut terdiri dari E-MADD (Electronik Monitoring Anggaran Dana Desa, E-CJS Plus (Electronic Criminal Justice System Plus), E-Gakkumdu (Electrobic Penegakkan Hukum Terpadu), M-Lantas (Mobile Lantas), M-Patko Sabhara (Mobile Patroli Komando Sabhara), dan Banten Bersatu. E-Gakkumdu sendiri merupakan aplikasi berbasis android yang akan memudahkan dalam hal pelaporan pelanggaran pemilihan umum (pemilu), sehingga petugas Gakkumdu lebih cepat memproses pengaduan. “Semua aplikasi inovasi itu sudah terkoneksi di lingkungan Polda Banten dan polres jajaran sehingga dapat meningkatkan efektivitas pelayanan kepada publik,” jelas Sabilul. Sementara itu, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, dana hibah sebesar Rp 60 miliar untuk pembangunan gedung itu bersumber APBD Kabupaten Tangerang. Pada kesempatan itu pula, dia meminta Tito mempertimbangkan untuk menggabungkan Kabupaten Tangerang dalam satu wilayah hukum saja. Hal itu mengingat Kabupaten Tangerang saat ini terbagi dalam tiga wilayah hukum, yakni Polresta Tangerang (Polda Banten), Polres Metro Tangerang Kota dan Polres Tangerang Selatan (Polda Metro Jaya). Sehingga membuat proses koordinasi kerap mengalami hambatan. "Untuk itu, kami meminta Bapak Kapolri mempertimbangkan untuk menggabungkan Kabupaten Tangerang dalam satu wilayah hukum saja," harap Zaki. (mg-3)
Kapolri Apresiasi Smart Building Polresta Tangerang
Kamis 08-02-2018,08:31 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :