PAMULANG-Pembangunan Jalan Raya Siliwangi Pamulang tak kunjung selesai. Sampai saat ini ada beberapa titik yang belum dibebaskan lahannya, jembatan di pintu air belum dibuat, maupun belum diaspal jenis hotmix. Untuk mengurangi kemacetan maupun menghindari kecelakaan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten melakukan pengaspalan sementara. Contohnya di depan Pamulang Square sepanjang 30 meter dan lebar 3 jalur mobil. Namun, sejak Sabtu (14/10) DPUPR Banten melalui pihak ketiga melakukan pengerukan aspal. Meskipun sudah 6 hari dikerjakan namun, pengerukan tak kunjung rampung dan dikeluhkan warga dan terutama pedagang yang berada di dekat lokasi. Warga Pamulang Ujang mengatakan, pekerjaan yang dilakukan terkesan tidak serius. Pasalnya, sudah 6 hari dikerjakan tapi belum ada hasil yang signifikan. “Kerjanya lelet dan setelah digali atau dikeruk diterlantarkan,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Kamis (19/10). Ujang menambahkan, usaha bengkelnya berada di dekat lokasi. Sejak pekerjaan dilakukan pendapatannya menurun sampai 50 persen tiap hari. Menurutna, orang jadi malas ke bengkel lantaran jalannya macet. “Tiap hari biasanya ada 12 mobil yang diservis tapi, sejak 6 hari lalu hanya ada 5 mobil,” tambahnya. Ia berharap pekerjaan pembangunan jalan cepat selesai supay tidak mengganggu aktifitas warga. “Saya tidak tahu apa yang jadi kendala yang membuat pekerjaan lama,” jelasnya. Sementara itu, petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangsel Aditya mengatakan, kemacetan terjadi tiap hari sejak pekerjaan dilaksanakan. Mulai pukul 06.30 WIB arus lalu lintas macet sampai sekitar pukul 10.00 WIB. “Kemudian kemacetan terjadi lagi pukul 21.00 WIB saat mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) bubar kuliah,” katanya. Aditya menambahkan, pekerjaan terkesan lambat pasalnya hanya ada satu alat berat yang dikerahkan. Setelah dikeruk, puing-puing aspal tidak langsung diangkut truk namun, dibiarkan dahulu. Selain itu, pekerjaan juga hanya dilakukan pada malam hari saja. Tak heran, kemacetan tak bisa dihindari dan terutama saat hujan turun. “Kalau hujan galian jalan penuh dengan air, jadi kendaraan susah melintas. Ditambah saat ini hanya satu jalur yang tidak dikeruk dari empat jalur yang ada,” jelasnya. Terkait pekerjaan pembangunan Jalan Siliwangi tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Tangsel Retno Pratiwi enggan memberikan keterangan. “Itu bukan pekerjaan PU Tangsel tapi, DPUPR Banten,” ucapnya. (bud)
Omset Pedagang Turun 50 Persen Dampak Pembanguan Jalan Siliwangi
Jumat 20-10-2017,08:27 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :