TANGSEL- Bagi pecinta kuliner pedas, kini Cabe Gendut menawarkan masakan pedas dengan perpaduan Paru dan Lidah Sapi. Dengan bahan dasar cabe gendut merah dan besar serta menggunakan bahan bawang-bawangan, cabai, serai serta diramu sengan resep keluarga membuat makanan ini memiliki citarasa yang berbeda dibanding makanan pedas pada umumnya. Pemilik usaha kuliner Cabe Gendut, Bima Djatmika, mengatkan, Cabe Gendut sengaja menciptakan nama yang unik. Menurutnya, salah satu yang menjadi daya tarik konsumen adalah sebuah nama. “Usaha kuliner kalau nggak menarik juga kurang kena di masyarakat, jadi agar mudah diingat orang, kami bikin nama yang unik ini. Selain itu, menu yang kami tawarkan juga spesial dengan berkosentrasi pada jeroan,” kata Bima, Jumat (13/10). Berawal dari menjual menu makanan ke seorang teman, kini usahanya sudah dipasarkan luas. Untuk bisa menikmati makanan khas jeroan pedas ini, pembeli juga bisa memesan melalui GoFood dan Grab Food atau langsung datang ke outlet miliknya di Bintaro. Di hari biasa dirinya biasa menghabiskan sebanyak 60 porsi per hari, sedangkan diakhir pekan bisa mencapai 100 porsi per hari. Kebanyakan pembeli dengan GoFood berasal dari Jakarta, karena kebanyakan pelanggan tetap merupakan orang kantoran. “Menu makanan khas masakan sambal matah, seperti menu jeroan yaitu paru dan lidah yang berasal dari bagian jeroan sapi. Bahan direbus, bumbu dicampur bawang merah putih serai dan lauk kemudian ditaburi dengan nasi, jika hanya lauknya saja bisa dan lauk akan ditambah porsinya,” imbuh Bima. Bagi konsumen yang tidak suka makanan jeroan juga disediakan daging yang di sliced beef yaitu daging yang diiris tipis dan crispy chicken. Harga dimulai dari Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu sudah dengan nasi. Tingkat kepedasan di Cabe Gendut bisa dipilih dari mulai level nol yang tanpa cabai sama sekali atau pedes sekali di level tiga. (mg-7)
Pedasnya Paru Sambal Matah
Sabtu 14-10-2017,04:09 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :