Alasan kami memfokuskan pada sektor kesehatan dan pariwisata adalah karena data yang kami miliki menunjukkan tren peningkatan realisasi investasi yang sangat signifikan di kedua sektor tersebut,” tuturnya.
Yoga mengaku, perizinan tenaga medis dan tenaga kesehatan hampir setiap hari diterbitkan, dengan jumlah rata-rata mendekati 100 perizinan. Selain itu, dalam beberapa bulan terakhir juga terjadi peningkatan signifikan pada perizinan pembangunan sarana olahraga dan wisata, termasuk fasilitas olahraga rekreasi yang saat ini sedang berkembang, yakni padel.
”Oleh karena itu, sektor kesehatan dan pariwisata akan menjadi fokus utama yang terus kita dorong ke depan,” ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, TIF merupakan wadah kolaborasi yang dipersembahkan untuk mempertemukan para pelaku usaha, asosiasi, dan pemerintah daerah. Termasuk di dalamnya jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah yang terdiri dari unsur TNI, Polri dan Kejaksaan.
”Penyelenggaraan forum ini dilaksanakan di Aula Kantor Pemkot Tangsel. Hal ini sejalan dengan kebijakan efisiensi anggaran berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025, tanpa mengurangi esensi dan kualitas forum itu sendiri,” ujarnya.
Pria yang biasa disapa Pak Ben tersebut menambahkan, TIF 2025 mengangkat tema Innovation and Collaboration to Enhance Health Tourism Competitiveness . Tema ini sangat relevan dengan capaian dan arah pembangunan Kota Tangsel.
Dimana pertumbuhan ekonomi Kota Tangsel melampaui rata-rata nasional. Tentu capaian tersebut perlu kita pahami lebih dalam. Secara teori dan praktik, pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh dua sumber utama investasi, yaitu investasi sektor swasta dan belanja pemerintah daerah.
”Namun harus kita akui bersama, porsi terbesar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berasal dari investasi sektor swasta. Sektor swasta memegang peran strategis dalam hal tersebut,” jelasnya.
Pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh investasi akan menciptakan multiplier efek, diantaranya terbukanya lapangan kerja, meningkatnya daya beli masyarakat, serta berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Di dalamnya terdapat perputaran ekonomi, sosial dan bahkan budaya yang saling memengaruhi.
Pak Ben meyakini bahwa zaman tidak pernah stagnan. Zaman akan selalu berubah. Ada ungkapan yang mengatakan bahwa setiap orang ada zamannya, dan setiap zaman ada orangnya. Yang tidak pernah berubah adalah perubahan itu sendiri.
”Saat ini kita hidup dalam era disrupsi, yang ditandai oleh penggunaan teknologi yang sangat masif, khususnya teknologi komunikasi, yang bahkan telah memengaruhi perilaku dan pola hidup kita sehari-hari,” ungkapnya.
Dalam konteks investasi, perubahan ini membawa konsekuensi bahwa investasi tidak lagi semata-mata berbicara tentang penanaman modal dan penciptaan lapangan kerja. Investasi juga harus mampu menjawab ekspektasi masyarakat, khususnya terkait kenyamanan, keberlanjutan, dan dampak sosial di lingkungan tempat investasi tersebut berjalan.
Masyarakat kini menjadi bagian penting dalam ekosistem pembangunan dan investasi. Oleh karena itu, terdapat dua faktor utama yang perlu terus diperkuat. Pertama adalah peran pemerintah daerah sebagai penyelenggara kebijakan. Pemkot Tangsel terus melakukan pembaruan dan pemanfaatan teknologi dalam pelayanan publik.
Saat ini Pemkot telah menggunakan sistem sistem perizinan berbasis online yang terintegrasi (OSS) dan sistem informasi manajemen perizinan online Kota Tangsel (SIMPONIE) sebagai instrumen pelayanan perizinan. OSS merupakan kebijakan nasional, sedangkan SIMPONI merupakan hasil inovasi dan kolaborasi internal Pemkot Tangsel untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
Forum ini menjadi sangat penting sebagai ruang dialog untuk terus menyempurnakan subsistem pelayanan berbasis teknologi tersebut. Hubungan antara pemerintah dan pelaku usaha harus bersifat simbiosis mutualisme.
”Pemerintah membutuhkan pelaku usaha untuk menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, sementara pelaku usaha membutuhkan pemerintah sebagai regulator dan fasilitator,” ungkapnya.