Pilar mengaku, pembangunan di SMP Negeri 18 dan 20 ini merupakan pembangunan total, bukan sekadar revitalisasi. Bangunan lama dibongkar dan dibangun dari nol, sehingga selama proses pembangunan siswa harus dipindahkan sementara ke sekolah lain.
Terkait mebel dan perlengkapan sekolah, hal tersebut akan disiapkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan pada tahap berikutnya, menyesuaikan dengan jumlah dan kebutuhan ruang yang ada.
”Dari sisi kenyamanan bangunan, kami menerapkan pencahayaan alami, sirkulasi udara alami melalui bukaan jendela, ventilasi, serta penggunaan roof glass pada bangunan dengan struktur double loaded, sehingga cahaya tetap masuk ke bagian tengah bangunan,” ungkapnya.
”Mudah-mudahan seluruh proses ini dapat selesai tepat waktu sebelum akhir tahun, sehingga sekolah dapat segera dimanfaatkan dan memberikan kenyamanan serta layanan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak kita,” tutupnya. (bud)