Gubernur Banten Komitmen Sinergi Perkuat Ekonomi

Minggu 30-11-2025,22:38 WIB
Reporter : Syirojul Umam
Editor : Sutanto

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Gubernur Banten Andra Soni berkomitmen untuk memperkuat ekonomi lewat sinergi kebijakan antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan otoritas moneter.

Hal itu diungkapkan usai mengikuti Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025 yang digelar di Kompleks Perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (28/11) malam.

Andra mengatakan, kehadirannya dalam agenda strategis bertujuan untuk mendengarkan arahan langsung Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, terkait langkah-langkah responsif dalam menghadapi dinamika eko­nomi global yang kian kom­pleks.

“Alhamdulillah, tadi kita menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia se­ka­ligus mendapatkan arahan langsung dari Bapak Presiden Prabowo. Poin utamanya adalah pentingnya sinergi dan kolaborasi dalam meng­hadapi tantangan ekonomi,” katanya.

Ia menjelaskan, Pemprov Banten terus berupaya men­jaga stabilitas ekonomi daerah melalui berbagai kebijakan strategis. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Provinsi Banten pada Triwulan III-2025 men­catatkan pertumbuhan positif sebesar 5,29 persen secara tahunan (y-on-y) diban­dingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Pemprov Banten berharap sinergi yang terbangun ber­sama pemerintah pusat dan Bank Indonesia dapat mem­perkokoh fondasi ekonomi daerah. Hal ini krusial untuk mendukung pembangunan Banten yang lebih maju, mandiri, dan berdaya saing,” ujarnya.

Lebih lanjut, Andra mene­kankan bahwa indikator makro ekonomi yang positif harus berkorelasi dengan kesejah­teraan rakyat. Ia berharap pertumbuhan ekonomi terse­but berdampak nyata pada pembukaan lapangan kerja dan peningkatan taraf hidup masyarakat Banten.

Sementara itu, Presiden Pra­bowo Subianto dalam arah­­an­nya menekankan pen­tingnya transformasi ekonomi, efisiensi belanja negara, serta optimalisasi inovasi demi pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.

Presiden menyatakan opti­misme terhadap ketahanan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global. Hal ini merujuk pada pemaparan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, yang menyajikan data objektif mengenai fundamental eko­nomi Indonesia.

“Gambaran kondisi ekonomi Indonesia yang sesungguhnya cukup menjanjikan. Hal ini cukup menenangkan kita di tengah tantangan global yang penuh ketidakpastian,” pa­parnya. 

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyampaikan optimisme perekonomian Indonesia ke depan akan lebih baik dengan pertumbuhan yang lebih tinggi dan berdaya tahan, dengan tetap mewaspadai ketidak­pastian global yang tinggi. 

Bank Indonesia mem­pra­kirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 berada di kisaran 4,7–5,5%, dan meningkat lebih tinggi pada 2026 dan 2027 masing-masing dalam kisaran 4,9–5,7% dan 5,1–5,9%, didu­kung oleh konsumsi dan investasi yang meningkat, serta ekspor yang cukup baik di tengah perlambatan eko­nomi dunia. 

Inflasi akan tetap terjaga rendah dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada 2026 dan 2027 didukung konsistensi kebijak­an moneter, kebijakan fiskal, eratnya sinergi pengendalian inflasi baik di pusat maupun di daerah, dan penguatan implementasi Program Ke­tahanan Pangan Nasional. 

Stabilitas eksternal dan sistem keuangan tetap terjaga, disertai digitalisasi yang terus berkembang pesat," katanya dalam keterangan.

Ia mengaku, ke depan, lima tantangan global perlu terus dicermati dan diwaspadai, yakni berlanjutnya kebijakan tarif AS, melambatnya pertum­buhan ekonomi dunia, tinggi­nya utang Pemerintah dan suku bunga negara maju, tingginya kerentanan dan risiko sistem keuangan dunia, serta maraknya uang kripto dan stablecoins pihak swasta.

Kategori :