TANGERANGEKSPRES.ID, LEBAK — Pemerintah Kabupaten Lebak melalui Dinas Pertanian (Distan) setempat menyatakan produksi padi periode Januari - Oktober 2025 mengalami surplus, yakni sebanyak 252.552 ton setara beras. Sehingga, persediaan stok beras aman hingga Natal dan tahun baru (Nataru).
”Hasil panen padi sawah dan padi gogo periode Januari - Oktober 2025 sebanyak 725.813 ton gabah kering panen (GKP) dan jika dikonversikan beras mencapai 381.097 ton. Produksi pangan sebanyak itu cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi di Kabupaten Lebak yang berpenduduk 1,4 juta jiwa dengan konsumsi 154.253 ton atau 12.854 ton per bulan,” kata Kepala Distan Lebak, Rahmat Yuniar kepada Tangerang Ekspres di Rangkasbitung, Minggu (30/11).
Menurut dia, produksi pangan itu dipastikan terus bertambah, karena panen padi masih berlangsung hingga Desember 2025 nanti.
”Kami bersyukur dengan melimpahnya produksi pangan, persediaan pangan cukup,” ujarnya.
Menurut dia, guna mendukung program swasembada pangan nasional, pihaknya telah menginstruksikan Petugas Penyuluh Lapang (PPL), Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), dan Kelompok Tani (Koptan) serta petani yang sudah panen agar kembali melakukan percepatan tanam.
”Dengan percepatan tanam akan meningkatkan produksi pangan dengan curah hujan tinggi,” tuturnya.
Rahmat mengaku, pemerintah daerah telah menyalurkan bantuan benih unggul berkualitas varietas Inpari 32 kepada petani, karena produktivitas tinggi dan tahan terhadap serangan hama maupun organisme pengganggu tanaman (OPT). ”Kami minta petani agar menambah luas tanam guna mendukung program swasembada pangan,” paparnya.
Andri, Ketua Kelompok Tani di Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak mengatakan, dirinya bersyukur panen padi tahun ini relatif tinggi dengan rata-rata produktivitas 5-6 ton GKP per hektar.
”Iya hasil panen tahun ini kita dapat untung yang lumayan,” ucapnya. (fad)