TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — PT Bina Techindo Solution (BTS), perusahaan teknologi lokal yang berasal dari Kota Serang yang telah berpengalaman menangani jaringan di berbagai daerah sejak 2015, menawarkan pemasangan public WiFi di setiap RW dengan penempatan khusus pada fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasus–fasum). Penawaran ini disampaikan dalam audensi resmi bersama Pemerintah Kota Serang pada Rabu (26/11).
Direktur Utama PT Bina Techindo Solution, Rivan Firman Maulana, menjelaskan bahwa konsep public WiFi yang ditawarkan berbeda dengan model internet gratis pada umumnya. Pihaknya ingin menghadirkan jaringan yang tidak hanya memberi akses internet, tetapi juga menjadi medium penyampaian informasi publik secara cepat dan terarah. Karena itu, pemasangan titik WiFi diprioritaskan pada lokasi fasus–fasum yang menjadi pusat aktivitas masyarakat.
“Selama ini internet gratis hanya berhenti di layanan internet tanpa memberikan informasi apa pun. Yang kami tawarkan adalah sistem public WiFi yang menampilkan portal informasi, pengumuman pemkot, hingga iklan layanan masyarakat sebelum pengguna mengakses internet. Titik-titiknya nanti ditempatkan di fasus–fasum seperti balai RW, pos ronda, taman lingkungan, atau ruang publik yang memang digunakan warga,” kata Rivan.
Ia menjelaskan bahwa sistem yang digunakan sudah siap dan telah diterapkan di berbagai wilayah. Public WiFi ini tidak menggunakan login dengan username dan password, melainkan halaman pembuka berupa informasi dari kota.
“Modelnya mirip hotspot, tetapi tanpa login rumit. Warga cukup membuka jaringan, melihat tampilan informasi dari pemerintah, dan bisa langsung terhubung. Prinsipnya sederhana, cepat, dan praktis untuk masyarakat,” ungkapnya.
Menurutnya, BTS siap mendukung program ini melalui skema Corporate Social Responsibility (CSR). Karena itu, untuk tahap awal, titik-titik WiFi akan dipasang di fasus–fasum sesuai kebutuhan lingkungan masing-masing. Rivan menargetkan pemasangan dapat mencapai ribuan titik jika seluruh RW di Kota Serang ikut serta.
“Kita usahakan satu RW satu titik WiFi di fasus–fasumnya. Jika seluruh RW terakomodasi, Kota Serang bisa memiliki ribuan hotspot gratis. Ini bukan hanya memperluas akses internet, tapi juga membangun ekosistem informasi publik yang lebih efektif,” ujarnya.
Rivan turut menegaskan bahwa keputusan lokasi dan jumlah titik sepenuhnya menunggu arahan Wali Kota Serang. Perusahaannya hanya menyiapkan perangkat, jaringan, dan teknologi.
“Kami tetap mengikuti ketentuan dan arahan Pemkot. Karena perusahaan kami lokal, kami ingin berkontribusi lebih besar untuk kota sendiri. Ini semangat kami membalas kota yang sudah membesarkan kami,” tegasnya.
Tidak hanya menyediakan akses gratis, BTS juga menjamin kecepatan jaringan pada angka 100 Mbps per titik, sehingga dapat digunakan untuk aktivitas digital dasar maupun kebutuhan publik lainnya. Meski nilai investasi tidak dibuka secara detail, Rivan memastikan bahwa hal tersebut masih dibahas dalam penyusunan MoU bersama Pemkot Serang.
Sekretaris Dinas Kominfo Kota Serang, Herry Suswanto, menyampaikan bahwa penawaran ini sangat relevan dengan kondisi Kota Serang yang masih membutuhkan perluasan jaringan internet publik, terutama di wilayah Kecamatan Serang dan Walantaka. Namun, ia menekankan bahwa aspek keamanan harus menjadi perhatian utama karena jaringan WiFi publik memiliki risiko lebih tinggi.
“Kami tadi membahas keamanan jaringan karena WiFi publik itu rentan terhadap peretasan dan penyalahgunaan. BTS menyampaikan bahwa ada sistem pembatasan jam penggunaan agar anak-anak tidak mengakses internet sampai malam. Di luar jam akses yang diperbolehkan, layar hanya menampilkan informasi dari Pemkot. Ini cukup positif untuk menjaga keamanan dan penggunaan internet yang sehat,” jelas Herry.
Lebih lanjut, Herry mengatakan bahwa penawaran dari BTS masih dalam tahap pembahasan awal. Pemkot Serang akan melakukan kajian teknis, termasuk menganalisis kelayakan sistem, keamanan data, dan integrasi dengan provider lain yang sudah beroperasi di Kota Serang.
“Kita akan menunggu arahan Wali Kota sebelum melangkah ke tahap berikutnya. Karena ini penawaran bisnis, aspek teknis dan regulasi harus dikaji secara komprehensif,” ujarnya.
Jika program ini berjalan, Kota Serang diperkirakan akan menjadi salah satu daerah dengan pemerataan WiFi publik paling luas di Banten. Kehadiran jaringan internet di fasus–fasum diharapkan tidak hanya memberikan kemudahan akses digital bagi masyarakat, tetapi juga memperkuat penyebaran informasi resmi pemerintah hingga tingkat permukiman.