19 Kecamatan Masuk Rawan Bencana, Pemkab Tangerang Siapkan Tempat Evakuasi

Rabu 19-11-2025,20:20 WIB
Reporter : Asep Sunaryo
Editor : Aries Maulansyah

TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — Bupati Maesyal Rasyid meminta seluruh pimpinan daerah beserta perangkatnya se­gera melakukan antisipasi ben­cana hidrometeorologi, seperti banjir dan angin kencang hingga angin puting beliung. 

”Tercatat ada 19 kecamatan yang masuk kategori rawan saat hujan lebat dengan durasi pan­jang. Kita lakukan konsolidasi, persiapan, sekaligus merumuskan program antisipasi bencana,” jelas Maesyal.

Dia menambahkan salah satu langkah antisipasi awal yang di­la­kukan adalah berkoordinasi dengan para camat untuk meng­gerakkan kerja bakti rutin setiap hari Jumat. Langkah ini juga se­bagai upaya preventif menghadapi intensitas hujan yang semakin sering dan tinggi.

”Para camat mohon bisa meng­himbau warganya untuk kerja bakti setiap hari Jumat. Tempat evakuasi juga sudah kami siapkan untuk wilayah-wilayah yang biasa terdampak banjir,” imbuhnya.

Selain banjir, pemerintah daerah juga melakukan pemetaan titik rawan longsor dan bencana hidro­meteorologi lainnya. Bupati Mae­syal pun menekankan agar selu­ruh wilayah, baik utara maupun selatan, bersiaga karena hujan sudah mulai merata di seluruh kabupaten.

“Artinya kita melihat dari sisi komprehensif. Semua wilayah harus siap, para camat dan OPD terkait sudah kami minta mening­katkan kesiagaan,” terangnya.

Terpisah, Camat Curug Arif Rach­man Hakim mengatakan, penguatan saluran air sudah dilakukan untuk mengantisipasi cuaca ekstrim. Sehingga, kata dia, genangan air yang terjadi usai hujan lebat cepat surut.

”Yang utama dilakukan perba­nyak normalisasi saluran air baik di perumahan maupun saluran utama,” jelasnya.

Tak hanya itu, penebangan ran­ting pohon yang sudah rapuh akan dilakukan dalam waktu de­kat. Ia akan menggandeng BPBD dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan untuk melakukan pruning atau pemang­kasan.

”Hadapi cuaca ekstrim kita akan kolaborasi degan BPBD dan DLH untuk pruning atau pemangkasan dahan pohon peneduh rawan roboh. Kita tingkatkan kewaspa­daan warga terhadap bencana. Yakni, dengan mengaktifkan kembali tanggap bencana kepada RT dan RW kelurahan dan desa,” jelasnya.

”Kita juga tingkatkan sarana perahu karet, pelampung dan lainnya. Ini penting karena pe­ringatan dari BMKG hujan yang terjadi ke depan berpotensi lebih tinggi intensitasnya dari rata-rata saat musim penghujan,” tam­bahnya.(sep)

Kategori :