TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Pemerintah Kota Serang kembali menegaskan komitmennya memperkuat integritas Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan menempatkan para lurah sebagai sasaran utama pada penyelenggaraan Bimbingan Teknis (Bimtek) Keluarga Berintegritas. Kegiatan yang berlangsung di Aston Serang Hotel & Convention Centre, Selasa (18/11), dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Serang, Nanang Saefudin.
Dalam kesempatan tersebut, Nanang menekankan bahwa pembinaan integritas tidak dapat dilakukan hanya melalui regulasi dan tata kelola internal pemerintahan. Lebih dari itu, proses pembentukan integritas justru dimulai dari lingkungan terdekat ASN, yaitu keluarga. Karena itu, kegiatan bimtek ini secara khusus mengundang para kepala kelurahan beserta pasangan masing-masing.
“Bimtek ini merupakan lanjutan. Sebelumnya wali kota, wakil wali kota, sekda, asisten, staf ahli, hingga para kepala OPD sudah mengikuti kegiatan serupa. Kini giliran lurah sebagai pejabat kewilayahan yang menjadi ujung tombak pelayanan publik,” ujar Nanang.
Menurutnya, pasangan memiliki peran besar dalam menjaga kestabilan emosi dan kualitas keputusan seorang pejabat publik.
Lurah yang didukung dan diingatkan oleh pasangan, katanya, lebih mampu menjalankan tugas sesuai aturan, terhindar dari penyimpangan, dan lebih konsisten dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Pasangan adalah orang yang paling kita percayai. Mereka yang memberi ketenangan kepada kita. Kalau keluarga memahami kondisi gaji dan tunjangan ASN, maka lurah bisa bekerja dengan tenang tanpa tergoda hal-hal yang berpotensi menurunkan integritas,” katanya.
Ia mengingatkan bahwa korupsi tidak selalu berkaitan dengan uang. Pelanggaran kedisiplinan seperti datang terlambat juga merupakan bentuk korupsi waktu yang mencederai integritas ASN. “Kalau aturan bilang masuk jam 07.30 atau paling lambat 08.00, tapi datangnya siang, itu sudah pelanggaran,” tegasnya.
Lebih jauh, Nanang menyebutkan bahwa integritas mencakup keselarasan antara pikiran, ucapan, dan tindakan. Nilai itu, menurutnya, harus dibarengi kejujuran, tanggung jawab, konsistensi, dan yang tidak kalah penting adalah perilaku. “Orang sepintar apa pun, kalau tidak memiliki attitude (perilaku) yang baik, tetap saja nilainya rendah,” katanya.
Sebagai pejabat yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, lurah memegang peranan penting dalam kualitas pelayanan publik. Berbagai program pemerintah, baik dari dinas maupun kementerian, pada akhirnya bermuara di kelurahan. Karena itu, Nanang menekankan pentingnya kepekaan lurah terhadap kondisi lingkungan dan kebutuhan warganya.
“Masyarakat sakit, tidak mampu, sampai yang butuh bantuan, semua itu berkaitan dengan peran lurah. Ada kuota BPJS dari pemerintah, dan lurah harus memastikan itu sampai kepada yang berhak,” ujarnya.
Ia menambahkan, pemerintah memiliki berbagai upaya berjenjang untuk membentuk lingkungan keluarga ASN yang harmonis dan berintegritas. Peran camat pun dinilai sangat krusial karena lurah tidak hanya mengatur staf, tetapi juga mengelola karakter masyarakat.
“Saya sendiri pernah merasakan banyak persoalan masyarakat yang datang ke kelurahan, dari urusan jalan rusak sampai konflik rumah tangga,” ungkap Nanang.
Sementara itu, Inspektur Kota Serang, Wachyu Kristiawan, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari langkah preventif dalam memperkuat kultur integritas ASN. Setelah menyasar jajaran pimpinan daerah dan OPD, kali ini fokus diarahkan kepada kepala kelurahan se-Kota Serang.
“Pembentukan integritas dimulai dari diri sendiri, kemudian lingkungan terdekat seperti pasangan dan anak. Melalui bimtek ini kami berharap nilai-nilai tersebut dapat terbawa ke lingkungan kerja dan pelayanan publik,” ujarnya.
Menurut Wachyu, penguatan integritas bukan bertujuan menangani konflik keluarga, melainkan menanamkan nilai kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, serta menghindari gaya hidup flexing yang dapat memicu tekanan finansial dan membuka peluang penyimpangan.