Belanda Bantu Tangani Banjir di Vila Tomang Baru, Bupati Dialog dengan Warga Terkait Penanganan Banjir

Kamis 06-11-2025,21:27 WIB
Reporter : Zakky Adnan
Editor : Sihara Pardede

TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — Bupati Ta­nge­rang Moch Maesyal Rasyid melakukan dialog tentang pe­nanganan banjir dan tata kelola air bersama warga Pe­rumahan Vila Tomang Baru, RW 17 dan RW 20, Desa Gelam, Jaya Kecamatan Pasar Kemis, Kamis (6/11/2025).

Dalam dialog itu Bupati Mae­­syal Rasyid menjelaskan, kunjungannya kali ini bersama Dinas Bina Marga SDA, Bap­peda, Camat Pasar Kemis dan tim program Blue Dael dari Belanda. Kunjungan ini  untuk melihat langsung kondisi exis­ting lokasi, khususnya di wilayah yang kerap dilanda banjir.

”Saya bersama Kadis Bina Marga, Kepala Bappeda, Ca­mat Pasar Kemis dan dan Mr Rob dari Blue Deal Belanda, datang ke sini dalam keadaan kering. Pengen lihat bagai­mana kondisi eksisting kondisi yang sebenarnya situ dan su­ngai terkait dengan tata ke­lola airnya,” ungkapnya.

Dia menyampaikan, pena­nganan dan pencegahan bajir di RW 17 dan RW 20 memer­lukan koordinasi lebih lanjut yang matang, lintas sektor dan lintas kewenangan, bukan hanya kecamatan dan kabu­paten tetapi juga harus me­libatkan provinsi dan pe­me­rintah pusat.

Lebih lanjut, Pemkab Tange­rang sudah menyampaikan surat baik ke provinsi maupun ke pemerintah pusat, terkait apa upaya-upaya yang telah dilakukan, serta rencana tin­dak lanjut yang membutuhkan kesepakatan banyak pihak lintas sektor.

”Bahwa tata kelola situ, su­ngai dan danau wewenangnya bukan ada kabupaten. Kita bukan menghindar, bukannya lepas tanggung jawab. Kami ber­sama dinas terkait dan ang­gota dewan terus men­dorong agar  provinsi dan pe­merintah pusat bisa bersa­ma-sama kita menemukan solusinya,” jelasnya.

Lanjut dia, terkait dengan pengadaan pompa air dan pembangunan pintu air, Pem­kab Tangerang akan menga­jukan izin ke pemerintah pusat agar pelaksanaannya bisa di­lakukan oleh pemerintah daerah setempat.

”Terkait pompa dengan pintu airnya, kita coba mau izin ke pusat kalau bisa itu dilakukan pengadaan oleh Pemda Kabu­paten Tangerang. InsyaAllah mudah-mudahan mendapat­kan jawaban sesuai harapkan kita semua,” imbuhnya.

Dia juga menyebut tim Blue Deal yang ikut kunjungan lang­sung merupakan bagian program Dutch Water Au­tho­rity atau Dewan Air Belanda yang telah menjadi mitra Ke­menterian PUPR dalam mem­buat program-program yang nerkaitan dengan penanganan banjir dan tata kelola air.

”Tim program Blue Deal da­ri Belanda ini mitra Kemen­terian PUPR, saya bawa ke Gelam itu supaya upaya-upaya yang dilakukan pemerintah daerah bisa disambungin de­ngan Kementerian PUPR, yang juga bagian dari tugas­nya,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu anggota tim dari Program Blue Deal, yang akrab dipanggil Mr. Rob sangat mengapresiasi upaya-upaya Bupati Tangerang dan seluruh jajarannya. Upa­ya-upaya dialogis dan humanis yang dilakukan bisa menjadi contoh dan dilakukan para politisi di Belanda.

”Saya sangat senang dan sa­ngat mengapresiasi Pak Bu­pati. Ini seharusnya menjadi contoh politisi juga di Belanda, datang ke warga, menyerap aspirasi secara langsung,” ujar­nya yang diterjemahkan oleh Kapala Bappeda, Erwin Mawandy.

Menurut Rob, upaya pena­nganan banjir dan tata kelola air itu harus dilakukan dari hulu sampai hilir dan meli­batkan semua pemangku ke­bijakan mulai dari pusat sam­pai dengan daerah ter­kecil.

”Memasang pompa air, pem­bangunan tandon ataupun normalisasi sungai tentunya bukan menjadi solusi terbaik karena bicara penanganan air harus dari hulu ke hilir. Agenda berikutnya kami akan meng­upayakan koordinasi juga de­ngan wilayah Bogor terus juga dengan pusat su­paya yang bekerja bukan ha­nya pak bu­pati saja, tapi yang di hulu juga ikut mikirin, terus kemudian juga pusat juga ikut campur ta­ngan,” tandasnya. (zky)

Kategori :