“Program unggulan tetap dijalankan, sedangkan program dengan urgensi rendah akan direalokasi atau diminimalkan. Prinsipnya, pelayanan publik tidak boleh terganggu,” ujarnya.
Imam juga mengonfirmasi bahwa meskipun PAD Kota Serang meningkat, penurunan dana transfer pusat menyebabkan total kemampuan fiskal daerah menjadi relatif seimbang.
“PAD kita meningkat, tapi dana transfer dari pusat menurun. Jadi posisi keuangan bisa dibilang ‘draw’. Karena itu, beberapa program yang semula direncanakan untuk 2026 kemungkinan akan ditunda,” ungkapnya.
Ia menambahkan, program fisik kemungkinan menjadi sektor yang paling terdampak, sementara sektor pendidikan dan kesehatan akan tetap diprioritaskan.
“Program fisik sebagian mungkin ditunda, tapi pelayanan masyarakat seperti pendidikan, kesehatan, serta kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat, termasuk bagi petani, tetap berjalan,” tegasnya. (ald)