Sekjen Minta UIN Atasi Masalah Sosial

Senin 27-10-2025,21:12 WIB
Reporter : Syirojul Umam
Editor : Sutanto

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Sekretaris Jen­deral (Sekjen) Kementerian Agama (Kemenag RI) Kama­ruddin Amin meminta kepada UIN Sultan Maulana Hasa­nuddin (SMH) Banten untuk ikut terlibat dalam me­nye­lesaikan per­masalahan sosial yang ada di Banten.

Hal itu diungkapkan usai menghadiri Sidang Senat Dies Natalis Ke-63 UIN SMH Banten di Auditorium, Senin (27/10). Turut hadir Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah, dan jajarannya. 

Kamaruddin mengatakan, kehadiran UIN di Provinsi Banten bukan hanya eksis­tensi­nya sebagai lembaga pendidikan, melainkan juga harus berkontribusi dalam mengatasi persoalan sosial di daerahnya.

"Kami mendukung lahir batin, tapi kami berharap UIN Banten ini bisa sinergi dengan Pemprov, bisa berkontribusi dalam mengatasi persoalan sosial pahlawan, kontribusinya harus impact ful, harus real, berdampak, dan dirasakan langsung," katanya kepada awak media.

Ia menjelaskan, terdapat sejumlah program di Kemenag yang berkaitan dengan eko­teologi. Seperti mengatasi climate change atau perubah­an panjang pola iklim bumi, maupun pemanasan global. Hal itu dimulai dari hal kecil namun dampaknya akan menjadi kontribusi yang besar.

Maka dari itu, ia berharap UIN SMH Banten ini juga ikut terlibat dalam program tersebut.

"Jadi Banten ini harus hijau, harus berkontribusi mengatasi persoalan climate change. Misalnya kami mengajak kepada Rektor untuk mengajak mahasiswa dan dosen untuk menanam pohon. Jadi tanam pohon untuk penghijauan, pengelolaan sampah, air bersih, dan segala hal yang berkait dengan ekoteologi," ujarnya.

Maka dari itu, ia juga memin­ta agar UIN SMH Ban­ten dapat berkolaborasi de­ngan Pem­prov Banten untuk mengatasi masalah tersebut. 

Tak hanya itu, keberadaan guru besar yang ada di UIN ini tidak hanya hadir di kam­pus, melainkan ikut terlibat dengan pemikirannya guna memajukan bangsa Indonesia khususnya di Provinsi Banten.

"Jadi guru besar harus ber­korelasi antara ilmu dan pengabdiannya harus sama-sama. Jadi kita tidak berharap ada guru besar hanya di kampus saja," jelasnya.

"Guru besar harus ada di kampus, harus ada di mimbar, harus ada di tengah-tengah masyarakat, harus bersama seluruh pemerintah daerah untuk bersama-sama berkon­tribusilah ya untuk memajukan umat bangsa," sambungnya.

Sementara itu, Wagub Ban­ten, Achmad Dimyati Nata­kusumah mengatakan, UIN SMH Banten dapat ber­kontri­busi dalam pembangunan di Banten. Tidak hanya dari sisi pendi­dikan melainkan banyak hal lainnya. 

"Semoga kampus ini bisa berkontribusi untuk kepen­tingan Banten, terutama pen­didikan Banten dan juga ma­syarakat. Tadi sudah saya sam­pai­kan, kita bangun kola­borasi dan kalau perlu APBD Banten itu dibedah oleh UIN," katanya.

Menurutnya, keberadaan UIN tidak hanya hadir sebagai lembaga pendidikan semata. Namun lewat UIN ini juga melahirkan bangsa yang cerdas, berilmu, beriman, dan bertakwa.

"Perbedaannya terasa banget karena kita lihat pakai baju guru besarnya pun, baju akademisnya warnanya hijau. Berarti ini ada warna religius, warna yang agamis. Di sinilah gunanya orang kuliah di UIN itu berbeda dengan di kuliah umum. Nah itu harapannya bisa bermanfaat, dan bergu­na," paparnya. (mam)

Kategori :

Terkait