Kota Tangerang Darurat Sampah, Pemkot Gandeng Kejari Urus Pengelolaan Sampah

Minggu 12-10-2025,19:57 WIB
Reporter : Abdul Aziz Muslim
Editor : Endang Sahroni

TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — Kota Tange­rang dinilai memasuki era darurat Sampah. Hal ini di­sumbang dari maraknya prak­tik pembuangan sampah ile­gal. Selain itu, ada limbah perusahaan yang tidak dikelola sehingga menjadi ancaman kehidupan masyarakat.

”Negara kita sedang darurat Sampah bukan hanya Kota Tangerang. Semua daerah me­ngalaminya. Kita terus be­r­upaya, sedang berusaha, ber­sama pak Kasi Datun (Per­data dan Tata Usaha Negara) Kejaksaan Negeri Kota Tange­rang untuk pendampingan dalam mengelola sampah yang saat ini sedang menjadi masalah,” ungkap Wali Kota Tangerang, Sachrudin dalam sambutan peluncuran aplikasi Sobat Dukcapil di hadapan Ketua RT dan RW se-Kota Ta­ngerang, di Puspemkot Ta­nge­rang, belum lama ini. 

Sachrudin mengajak pengu­rus RT dan RW membangun kesadaran warganya dengan mengedukasi pengelolaan sampah di hulu dengan mela­kukan pemilahan sampah ru­mah tangga.

Dia menekankan, seluruh elemen masyarakat untuk da­pat melakukan pemilahan sampah. Membangun kesa­daran masyarakat untuk me­ngelola sampah di hulu  itu menjadi suatu keharusan.

”Jadi penyelesaian masalah sampah maupun banjir harus dimulai dari hulu, gak bisa dari tengah atau diujung. Maka itu, kita harus bangun kesa­daran masyarakat untuk mem­perkuat pengelolaan sam­pah di hulu,” jelasnya.

”Pemilahan sampah di hulu itu sangat baik, di sebelah ru­mah saya, di masjid ada kegiatan sedekah sampah. Hasil dari pengumpulan sam­pah anorganik setiap bulan­nya bisa memberikan bantuan sosial dari hasil pengumpulan sampah. Jadi apabila sampah di hulu di kelola dengan baik akan menjadi berkah, me­miliki nilai ekonomi,” pa­par­nya lagi.

Oleh karenanya, pemilahan sampah di hulu menjadi lang­kah penting untuk mengurangi timbulan sampah. Membia­sakan masyarakat melakukan pemilahan sampah salah satu langkah paling fundamental.

“Maka itu edukasi kepada masyarakat perlu terus diga­lakkan agar tumbuh kesadaran bersama dalam mengelola sampah secara benar dan ber­kelanjutan,” kata Sach­rudin.

“Kalau kita bisa menye­le­saikan sampah di hulu, maka persoalan di hilir akan jauh lebih ringan. Pemilahan sam­pah rumah tangga adalah kunci,” tegasnya lagi.

Dia menyampaikan, Pemkot Tangerang telah membangun sekaligus mengoperasikan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Reduce-Reuse-Recyc­le (TPST 3R) di setiap zona tengah. 

TPST3R tersebut bu­kan ha­nya tempat pengolahan sam­pah, tetapi juga menjadi pusat edukasi dan transformasi pe­­rilaku masyarakat dalam mengelola sampah secara bi­­jak serta pemberdayaan ma­syarakat.

Dia berharap, keberadaan TPS3R di setiap wilayah dapat membangun kesadaran ma­sya­rakat dalam berkolaborasi mengelola sampah guna me­ngurangi timbulan sampah tersebut.

”Melalui pengelolaan yang baik, selain mengurangi tim­bulan, sampah dapat menjadi sumber daya ekonomi. Sam­pah organik bisa diolah men­jadi kompos, sementara sam­pah anorganik dapat dipilah dan dijual kembali atau didaur ulang menjadi produk bernilai guna,” pungkasnya. (ziz)

Kategori :