TANGERANG—Ada Kejadian unik saat proses pemindahan pohon beringin di Desa Mekar Sari, Kecamatan Rajeg ke Ponpes Al Istiqlaliyyah Cilongok Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Minggu (28/9) lalu. Crane yang akan digunakan mengangkat pohon beringin itu sempat berputar dua kali, meski tanpa operator
Hartono, penjaga lahan asal pohon beringin di Desa Mekar Sari, Kecamatan Rajeg, menuturkan saat saat pemindahan pohon tersebut. Pria berusia 43 tahun ini mengungkapkan, crane sempat berputar dua kali, meski tanpa operator saat proses pemindahan pohon beringin ke Ponpes Al Istiqlaliyyah Cilongok.
”Pas malam diangkat (pohon) itu, crane masuk jam 11 malam Minggu. Ada masalah dikit dengan crane. Operator turun. Terus sekitar 1.50 Wib, posisi crane muter itu dua kali. Muter sendiri,” ungkapnya.
Karena itu, lanjutnya, semua orang yang hadir saat proses pemindahan pohon beringin ke Ponpes Al Istiqlaliyyah Cilongok, heran. Termasuk operator crane.
”Operator crane-nya di bawah. Crane posisi kosong (tanpa) operator. Dia (operator) sempat geleng-geleng kepala aja,” tuturnya.
Tadinya, kata Hartono, operator crane sempat mengira rekan operator itu yang mengoperasikan. Ternyata, posisi rekan operator itu sedang tidak mengoperasikan crane.
”Menurut kami, itu kejadian aneh. Kasat mata kami lihat engga ada operator, kok bisa muter itu (crane),” imbuhnya.
Ia juga menuturkan, permintaan pemindahan pohon beringin ke Ponpes Al Istiqlaliyyah Cilongok sejak 4 bulan lalu.
”Awalnya, ada permintaan dari (Ponpes) di Cilongok. Setelah itu, saya izin sama yang punya orang Pluit, Jakarta Utara, sebab saya kan cuma nungguin,” tutur tanpa mau menyebutkan nama bos pemilik pohon beringin itu.
Kemudian, tutur Hartono, bosnya sebagai pemilik lahan pun mengizinkan pohon selagi untuk ditanam di kawasan Ponpes. Padahal, jauh sebelum pohon beringin dipindahkan ke Ponpes Al Istiqlaliyyah Cilongok, bosnya pernah mendapatkan penawaran untuk menjual pohon beringin untuk ditanam di sebuah alun-alun oleh pihak lain, namun bosnya tidak mengizinkan.
Akhirnya, tambahnya, proses pemindahan pohon dilaksanakan sejak 21-28 September 2025 lalu, atau selama sepekan. ”Minggu ketemu Minggu,” tuturnya.
”Sekarang, kalau rencana kan 3 dari 4 pohon beringin dipindah ke Ponpes,” ungkap Hartono.
Pohon beringin yang dipindahkan ke Ponpes Al Istiqlaliyyah Cilongok, berasal dari sebuah lahan di Jalan Raya Kukun Rajeg, Desa Mekar Sari, Kecamatan Rajeg.
Berdarkan pantauan Tangerang Ekspres, Jumat (3/10), di dalam lahan itu, hanya terdapat beberapa bangunan tua, kolam ikan, kandang ternak, gubuk yang ditunggu penjaga, dan tersisa 3 pohon beringin besar.
Menurut Hartono, usia pohon beringin sekitar 25 tahun, belum sampai 100 tahun. ”Sepengetahuan kami, itu (pohon beringin) muncul sendiri, bukan sengaja ditanam. Mungkin bijinya kebawa burung, kalong, atau apa, mungkin,” jelasnya.(ZKY)