SDN Wanakerta II: Sekolah dan Orang Tua Khawatir Siswa Keracunan MBG

Selasa 30-09-2025,17:35 WIB
Reporter : Randy Yasetiawan
Editor : Sihara Pardede

SINDANGJAYA — SDN Wana­kerta II sampai saat ini belum mendapatkan program Ma­kan Bergizi Gratis (MBG), walaupun demikian ada kera­guan dari pihak sekolah terkait banyaknya kasus keracunan makanan dari program MBG. 

Apalagi, pihak ahli gizi menya­rankan kepala sekolah untuk mencicipi makanan MBG guna mencegah adanya keracunan pada siswa. Hal tersebut mem­buat pihak sekolah enggan melakukannya. Ini karena pihak sekolah bukan yang meminta melainkan hanya menerima program MBG dari pemerintah pusat.

Kepala SDN Wanakerta II Ah­mad Luwih mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum menerima program MBG kare­na memang belum ada jadwal yang pasti. Akan tetapi, pihak­nya juga khawatir jika pihaknya mendapatkan program MBG, nanti ada siswa yang keracunan usai memakan makanan dari program MBG.

”Ini membuat kami dilema. Sebenarnya program MBG ini bagus tetapi ada ke khawatiran dari saya selaku kepala sekolah. Saya takut siswa saya keracunan, makanya saya khawatir karena kita tidak tahu menu makanan apa saja dan prosesnya ma­sakannya bagaimana,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Senin (29/9).

Ahmad menambahkan, pihak­nya juga tidak mau mencicipi makanan MBG yang katanya mencegah keracunan pada siswa. Menurutnya, harusnya pihak dapur MBG memastikan makanan sehat dan steril. Arti­nya, ketika diserahkan ke siswa untuk dikonsumsi, tidak ada masalah. 

”Ya harusnya pihak penye­lenggara memastikan makan­an yang diberikan sehat, se­perti lauk yang sesuai dengan gizi, tidak menggunakan ba­han yang tidak layak. Jadi bukan sekolah atau kepala sekolah yang memastikan tetapi pihak penyelenggara yang memas­tikan bahwa ma­kanan yang diberikan aman dan sesuai dengan kandungan gizi yang telah di tentukan,” paparnya.

Sementara itu, Iis salah satu orangtua siswa kelas IV SDN Wanakerta II mengaku takut jika anaknya keracunan. Apalagi melihat berita yang beredar ada yang menggunakan ayam tiren sebagai lauk di MBG. Jadi, dirinya takut anaknya kera­cunan usai makan dari MBG.

”Kalau sampai terjadi kera­cunan, saya tidak akan diam. karena bahaya jika di konsumsi anak-anak, apalagi pihak pe­nyelenggara tidak mau bertang­gungjawab jika terjadi kera­cunan. Kita tidak mau itu terjadi, lebih baik perbaiki dulu se­muanya jangan anak sekolah di jadikan korban dari MBG,” tutupnya.(ran)

Kategori :