TIGARAKSA — Dalam rangka meningkatkan karakter siswa, SMPN 1 Tigaraksa, melalukan parenting dan pembinaan siswa. Ini agar siswa memiliki karakter yang kuat serta pelajar yang berakhlak dan beradab.
Sebelum dilakukan parenting dan pembinaan, para guru melakukan rapat persiapan apa saja yang akan dilakukan. Hal tersebut agar program parenting dan pembinaan karakter siswa berjalan. Selain itu, para guru juga diminta untuk melakukan penilaian dalam kegiatan parenting tersebut.
Kepala SMPN 1 Tigaraksa Asep Jaja mengatakan, kegiatan parenting dan pembinaan dilakukan agar siswa mempunyai karakter yang baik, serta menjadi pelajar yang berakhlak dan beradab. Tentunya harus ada tahapan yang harus dilakukan. Ini agar siswa bisa merasakan perhatian yang diberikan oleh para guru.
”Parenting yang diberikan meningkatkan semangat siswa dalam belajar dan juga dalam berkegiatan di sekolah. Hal tersebut menjadi salah satu cara kita untuk bisa memberikan semangat serta melakukan pembinaan kepada siswa,”ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Minggu (21/9).
Asep menambahkan, pihaknya juga akan terus melakukan parenting dengan pembinaan lainnya, karena penting siswa SMP mendapatkan parenting dan pembinaan karakter. Tujuannya agar mereka memiliki adab dan etika sebagai pelajar dan tidak melakukan hal-hal yang melanggar aturan sekolah.
”Kita lihat banyak kasus siswa melawan guru, siswa melakukan penganiyaan kepada guru, dan siswa yang tidak sopan santun kepada guru. Ini membuat dunia pendidikan tidak baik-baik saja. Maka itu, parenting dan pembinaan wajib dilakukan agar siswa bisa memiliki adab dan etika terhadap siapapun,”paparnya.
Ia menjelaskan, sejauh ini siswa SMPN 1 Tigaraksa tidak pernah ada yang melawan guru, bahkan adab dan etika mereka sangat bagus berkat bimbingan dan binaan guru SMPN 1 Tigaraksa. Walaupun demikian, parenting dan pembinaan wajib terus dilakukan.
”Harapan saya, semua siswa tidak hanya siswa di SMPN 1 Tigaraksa saja memiliki adab dan etika yang baik. Jangan sampai terpengaruh oleh orang lain, sehingga adab dan etika tidak lagi dimiliki oleh para siswa,”tutupnya.(ran)