TANGERANGEKSPRES.ID, CIPUTAT — Pemkot Tangsel menargetkan pada 2027 pembebasan lahan penataan kawasan Bundaran Maruga Ciputat selesai dilaksanakan. Setelah selesai dibebaskan, barulah pada 2028 akan mulai ditata kawasan tersebut.
Diketahui, rencana penataan kawasan Bundaran Maruga, Ciputat sudah lama dilakukan. Namun, hingga saat ini belum juga bisa dilaksanakan lantaran ada berbagai kendala yang dihadapi. Salah satu masalah yang dihadapi adalah terkait pembebasan lahan.
Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan mengatakan, kawasan Budaran Maruga tahun ini rencananya ada pembebasan lahan yang tidak banyak selesau namun, belum dapat diselesaikan tahun ini.
”Kalau tahun ini selesai pembebasan lahan selesai, maka tahun depan pembangunan kawasan Bundaran Maruga bisa terlaksana atau maksimal di 2028 pembangunannya harus sudah mulai,” ujanrya kepada TANGERANGEKSPRES.ID, beberapa waktu lalu.
Pilar menambahkan, pembangunan kawasan Bundaran Maruga merupakan bukan proyek super prioritas, sehingga pekerjaannya tidak terburu-buru.
”Bundaran Maruga hanya landmark saja dan bukan proyek prioritas. Jadi masih ada proyek prioritas yang lain yang harus lebih dulu dikerjakan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Kontruksi (DSDABMBK) Kota Tangsel Robby Cahyadi mengatakan, sejak tahun lalu dan tahun ini pihaknya masih melakukan pembebasan lahan disekitar kawasan Bundaran Maruga.
”Ada sejumlah bidang tanah yang masih harus dibebaskan untuk pelebaran kawasan Bundaran Maruga,” ujarnya.
Robby menambahkan, ada beberapa bidang tanah yang harus dibebas di tiga ruas jalan. Namun, ada beberapa bidang tanah yang sulit pembebasannya.
”Pembebasannya kita target selesai tahun ini dan rencana pembangunan tahun depan. Kendalanya ada dipembebasan lahan, juga kesiapan dana yang tidak sedikit juga,” tambahnya.
Nenurutnya, pembebasan lahan tersebut adalah bagian dari pelebaran dari Bundaran Maruga ke Jalan Serua Raya. Termasuk di bundarannya juga membutuhkan lahan.
”Pembebasan lahan dari Bundaran Maruga sampai Jalan Serua Raya cukup luas, sedangkan untuk bundarannya tidak memerlukan lahan terlalu luas,” tutupnya.
Ditempat terpisah, warga Serpong Samsudin mengatakan, pembangunan penataan kawasan Bundaran Maruga harus dilaksanakan dan direncanakan dengan matang. ”Jangan sampai sudah memakai APBD yang jumlahnya besar tapi hasilnya tidak maksimal,” ujarnya.
Samsudin menambahkan, Pemkot Tangsel haru memperhatikan arus lalu lintas juga agar nantinya kawasan tersebut tidak lagi terjadi kemacetan dan terutama saat jam sibuk berangkat dan pulang kerja.
”Mudah-mudahan nantinya Bundaran Maruga jadi bagus dan tidak macet lagi saat pagi dan sore hari,” tutupnya. (bud)