Tangsel Jajaki Kerja Sama ke Jabar

Senin 08-09-2025,22:14 WIB
Reporter : Tri Budi Sulaksono
Editor : Endang Sahroni

TANGERANGEKSPRES.ID, SERPONG — Minggu lalu Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hi­dup (DLH) Kota Tangsel ber­kunjung ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat. 

Kunjungan tersebut dalam rangka menindaklajuti kerja­sama penanganan sampah dari Tangsel yang akan dibuang ke tempat pengelolaan dan pemrosesan akhir sampah (TP­PAS) Lulut Nambo, Kabu­paten Bogor, Jawa Barat.

Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel Ba­ni Khosyatullah, mengatakan, se­telah mengadakan pertemuan de­ngan pihak TPPAS Lulut Nam­bo pihaknya belum men­dapat hasil yang baik terkait kerjasama yang telah dilakukan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

”Hasil pertemuan dengan Lulut Nambo, kita masih me­nunggu karena, sarana prasa­ranya belum memenuhi syarat untuk lebih dari 50 ton sampah tiap hari. 50 ton ini untuk 4 kabupaten kota,” ujarnya, Senin, 8 September 2025.

Bani menambahkan, TPPAS Lulut Nambo sarana prasarana belum tersedia karena pihak ketiga yang ditunjuk oleh Pem­prov Jawa Barat tidak mam­pu memenuhi kebutuhan sampah yang dibuang tiap hari yang nantinya mencapai 2.300 ton perhari.

”Karena pihak ketiga belum memiliki financial clouse (ti­dak punya modal untuk me­me­nuhi itu) sehingga dam­paknya kekita,” tambahnya.

Menurutnya, sebenarnya TPPAS Lulut Nambo sudah lama menerima 50 ton sampah tiap hari dari 4 wilayah. Na­mun, lantaran Kota Tangsel hanya mendapat kuota 10 ton sampah tiap hari sehingga sampai sekarang sampah dari Tangsel tidak dibuang kesana.

”Kalau cuma 10 ton sampah itu artinya cuma 2 truk sampah tiap harinya. Jumlahnya sangat kecil sehingga, kita belum pernah buang sampah kesana,” jelasnya.

”Kuota 2.300 ton sampah tiap hari bisa dibuang ke TP­PAS Lulu Nanbo dari 4 wilayah bisa dibuang kesana kalau pihak ketiga siap untuk meme­nuhi sesuai perjanjian,” tu­turnya.

Bila nantinya kerjasama ter­sebut sudah berjalan, maka ditarget nantinya tiap hari sekitar 300 sampai 500 ton dari Tangsel dibuang ke TPPAS Lulut Nambo. 

”Dari kita nan­tinya hanya ada tipping fee saja, besaran­nya Rp125 ribu per ton dan ini sesuai perjan­jian tahun lalu,” ungkapnya.

Bani mengungkapkan kerja­sama dengan Pemrpov Jawa Barat semakin digencarkan lantaran kemungkinan besar kerjasama dengan Pemkab Padeglang gagal. Pasalnya, masyarakat, tokoh agama dan masyarakat menolak rencana pembungan sampah dari Kota Tangsel ke TPA Bangkonol.

Meskipun Pemkot Tangsel dan Pemkab Pandeglang telah melakukan perjanjian ker­jasama (MoU) namun, kerja­sama tersebut dipastikan batal. ”Dari Padeglang kita belu. terima surat resmi pembatalan. Saya tidak tahu kalau ke wali kota bagaimana,” tuturnya.

Sebelumnya, Wali Kota Tang­sel Benyamin Davnie menga­takan, selain ke Lulut Nambo, pihaknya juga sudah berbicara dengan Wali Kota Bogor dan merea kerjasama dengan Pem­kab Bogor. Keduanya ke­mudian menetapkan ada satu lokasi untuk dijadikan TPA dan Kota bogor punya sekian hektar.

”Tidak mustahil Tangsel nanti ikutan karena jarak tem­puhnya tidak jauh dan hanya 1 hingga 1-1,5 jam dari Tang­sel,” ungkapnya.

Kategori :