TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Wali Kota Serang, Budi Rustandi memastikan pembangunan Pasar Induk Rau akan menggunakan dana pinjaman bank.
Langkah ini diambil sebagai upaya percepatan proyek yang ditargetkan rampung dalam dua tahun.
Ia menjelaskan bahwa penggunaan dana pinjaman bank dipilih karena bunga yang lebih rendah dibandingkan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang mencapai 2 persen per bulan.
“Pinjam bank ini bunganya lebih murah dan prosesnya cepat. Kalau tidak segera dibangun tahun depan, kapan lagi? Masa jabatan saya hanya empat tahun, jadi harus dipercepat,” tegasnya, Rabu (13/8)
Budi menegaskan, seluruh bangunan lama Pasar Rau akan dibongkar total demi menjamin keselamatan dan menghadirkan konsep pasar modern yang bersih, nyaman, dan dikelola langsung oleh pemerintah.
“Saya tidak mau bangunan lama dipertahankan karena khawatir membahayakan. Konsep saya, Pasar Rau dibangun dari nol,” ujarnya.
Ia menyebut, keinginan membangun pasar tersebut tidak hanya datang dari pemerintah, tetapi juga dari pedagang yang sudah lama mengeluhkan kondisi pasar.
Pemerintah saat ini tengah menyiapkan lokasi sementara agar para pedagang tetap bisa berjualan selama proses pembangunan berlangsung.
Budi memastikan kerja sama dengan pengelola pasar sebelumnya, PT Pesona akan diputus pada tahun ini. "Untuk pengelola Pasar Induk Rau yaitu PT Pesona saya pastikan tahun ini kerjasama yang diputus," katanya.
Ia menegaskan, setelah kerja sama dengan PT Pesona diputus, seluruh retribusi dari pedagang akan masuk langsung ke kas Pemkot Serang.
Hal itu dinilainya akan menutup peluang pungutan liar dan sekaligus meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Nanti yang bayar adalah para penyewa kios. Tapi ini masuk ke pemerintah, bukan pungli, dan justru menguntungkan dari sisi Pendapatan Asli Daerah (PAD),” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Satgas Percepatan Pembangunan dan Investasi Kota Serang, Wahyu Nurjamil menjelaskan bahwa pembangunan Pasar Rau dari nol akan diiringi dengan penataan menyeluruh, baik dari sisi bangunan maupun lingkungan sekitar.
“Rencananya, tahun depan Pasar Rau akan dibangun dari nol. Artinya semua gedung akan dirobohkan. Selama proses itu, pedagang akan direlokasi sementara ke tempat yang ditetapkan Pemkot Serang,” ujarnya.
Ia menegaskan, program ini bukan hanya soal membangun ulang fisik pasar, tetapi juga menata kawasan agar lebih layak. Permasalahan kemacetan, penegakan aturan, saluran irigasi yang mampet, hingga banjir di sekitar pasar menjadi perhatian dalam rencana penataan tersebut.