TANGERANG — Maraknya aksi tawuran pelajar, membuat para pelajar dan pihak sekolah khawatir, takut jika siswanya menjadi korban atau menjadi pelaku. Untuk itu, harus ada upaya pencegahan yang bisa menyetop tawuran.
Salah satu cara untuk mencegah tawuran, SMPN 1 Panongan menggelar deklarasi anti tawuran pelajar. Hal ini untuk mencegah terjadinya pelajar melakukan aksi tawuran. Deklarasi ini dimaksudkan agar bisa mengerem dan bisa membuat siswa tidak terpengaruh untuk melakukan aksi tawuran.
Kepala Sekolah SMPN 1 Panongan Moh. Abul Malik mengatakan, deklarasi anti tawuran dilakukan agar siswa SMPN 1 Panongan tidak terlibat atau mengikuti aksi tawuran pelajar. Ini karena tawuran sangat merugikan semua pihak. Maka itu, dengan kesadaran siswa akhirnya menggelar deklarasi.
”Adanya deklarasi anti tawuran siswa SMPN 1 Panongan sudah komitmen untuk tidak mengikuti aksi tawuran. Jika terbukti terlibat maka kita kita akan panggil orangtuanya, dan selanjutnya bisa kita keluarkan jika terbukti bersalah,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Kamis (7/8).
Abdul menambahkan, sejauh ini siswa SMPN 1 Panongan tidak terbukti terlibat tawuran pelajar. Sebaliknya, para siswa lebih giat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah. Bagi siswa SMPN 1 Panongan, mengikuti eskul lebih penting karena bisa meraih prestasi.
”Ada beberapa siswa diajak untuk melakukan tawuran tetapi mereka tolak. Ajakan tersebut biasanya dari DM Instagram dan juga ada dari WhatsApp. Karena siswa saya berfikir panjang, akhirnya bisa melakukan deklarasi stop tawuran,” paparnya
Ia menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan monitoring bersama dengan pihak kepolisian. Hal tersebut untuk mencegah para pelajar tidak melakukan aksi tawuran dan bisa merusak masa depan siswa.
”Kita berharap, para siswa tetap komitmen untuk tidak melakukan aksi tawuran. Bahkan, yang melakukan aksi tawuran pelajar adalah oknum pelajar yang mengajak pelajar lain untuk saling serang,” tutupnya.(ran)