TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — Hingga saat ini Bupati Tangerang belum menanggapi permintaan relokasi warga Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, yang kerap dilanda banjir.
Kendati demikian pihak kecamatan yakin, Pemkab Tangerang akan memberikan solusi terkait penanganan banjir di wilayah itu.
Camat Teluknaga Zamzam Manohara saat dihubungi Tangerang Ekspres terkait pwrmintaan relokasi warga Tanjung Burung itu mengatakan, relokasi warga korban banjir di wilayah tersebut tergantung kebijakan Bupati Tangerang.
Zamzam mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mendapatan perintah apapun dari Bupati terkait permintaan relokasi warga itu.
"Soal itu, tergantung kebijakan Pak Bupati Tangerang (Moch Maesyal Rasyid," ucapnya, Selasa (22/7).
Zamzam yakin, pihak Pemkab Tangerang akan berupaya memberikan jalan keluar atau solusi terbaik untuk warga Desa Tanjung Burung.
Terlebih lagi, bila relokasi sudah menjadi permintaan warga korban banjir di Desa Tanjung Burung.
"Kita berdoa Pak Bupati kita akan mengambil kebijakan terbaik untuk warga korban banjir di Desa Tanjung Burung yang sudah minta di relokasi," imbuh tanpa memberikan penjelasan rinci.
Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Desa Tanjung Burung Hasan Basri menuturkan, Kepala Desa Tanjung Burung M Idris Efendi sudah meminta kepada Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid, untuk merelokasi warga yang wilayahnya sering terendam banjir.
"Saat Pak Bupati bertanya bagaimana keinginan warga dan lahan untuk tempat relokasinya, Kades siap mensosialisasikan dan mencarikan lahan relokasinya," tutur Hasan Basri, Selasa (8/7) lalu.
Dia menjelaskan, sejumlah wilayah Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, langganan banjir akibat luapan Sungai Cisadane dan rob. Periode Januari sampai Juli 2025 saja, sudah 3 kali sejumlah wilayah di desa setempat terendam banjir dengan ketinggian air antara 20 centimeter sampai 1 meter.
Wilayah tersebut meliputi, Kampung Barat RT 11 RW 06. Kampung Cirumpak RT 12 RW dan RT 13 RW 07. Kampung Beting RT 14 RW 07, RT 15 RW 08 dan RT 16 RW 08.
"Warga juga sudah lelah rumahnya kebanjiran terus akibat luapan Sungai Cisadane yang sering dapat kiriman air dari Pintu Air Batu Belah Bogor ditambah lagi rob," ungkapnya.
Hasan Basri menambahkan, banjir di sejumlah wilayah tersebut bisa merendam 684 rumah yang berisi 862 KK.
"Jumlah jiwanya terdiri dari 1.405 laki-laki, 1.339 perempuan dan 160 lansia. Itu data per Maret 2025 lalu, yang banjir selama 2 hari. Yang banjir Minggu kemarin hanya dari jam 6 pagi sampai 2 siang," tutupnya.