TANGERANGEKSPRES.ID - Kasus tuberkulosis (TBC) di Indonesia dan khususnya di Daerah Khusus Jakarta meningkat. Diberbagai daerah terjadi kenaikan kasus TBC meskipun jumlahnya berbeda-beda.
Di Kota Tangsel sendiri Dinas Kesehatan berupa melakukan berbagai langkah untuk mencegah kenaikan kasus TBC. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar mengatakan, diwilayahnya TBC banyak terdeteksi karena pihaknya melakukan skrening atau melakukan pemeriksaa terus.
"Kalau ada yang bergejala diperiksa, terus kalau positif maka akan dicari 8-10 orang yang dekat akan diperiksa lagi. Prinsip TBC ini makin banyak menemukan, maka akan cepat diobati dan akan cepat selesai," ujarnya kepada TANGERANGEKSPRES.ID, Kamis (22/5/2025).
Allin menambahkan, saat ketemu kasus lalu diobati dan kasusnya selesai. Namun, pada saat orang itu sakit tapi tidak terdiagnosa maka akan menularkan terus dan penularannga lewat udara.
Antisipasinya, masyarakat harus tahu gejala TBC, lalu dengan kesadarannya memeriksakan diri dan kalau ada anggota keluarga yang terkena harus harus mau diperiksa orang yang kontak erat 8-10 orang.
"Karena pada saat kontak erat orang itu akan diberikan terapi pencegahan TBC supaya tidak tertular. Sehingga rantai penularan TBC bisa terhenti dan butuh dukungan keluarga. Karena yang kena TBC harus minum obat teratur dalam jangka panjang 6 bulan," tambahnya.
"Dalam waktu 6 bulan ada yang bisa sembuh dan ada yang membutuhkan waktu lebih karena, TBC ada yang sensitif obat resisten," jelasnya.
Wanita berkerudung tersebut mengaku, untuk mencegah dan menemukan terjadinya TBC telah digencarkan program atau kampanye Temukan Tuberkulosis, Obat Sampai Sembuh (TOSS) TBC di Indonesia.
"Kampanye ini menjadi salah satu pendekatan untuk menemukan, mendiagnosis, mengobati dan menyembuhkan pasien TBC, serta menghentikan penularan TBC di masyarakat," terangnya.
Mantan Direktur RSU Kota Tangsel tersebut menuturkan, program pencegahan dan pengendalian penyakit TBC dilakukan melalui upaya promotif dan preventif sekaligus tetap memberi perhatian pada aspek pengobatan yang bertujuan untuk melindungi masyarakat.
Adapun langkah pencegahan penularan TBC maka harus memahami etika batuk atau bersin gunakan masker, tutup mulut dan hidung dengan lengan atas bagian dalam.
"Termasuk tutup mulut dan hidung dengan tisu membuangnya ke tempat sampah dan cucilah tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir," tutupnya. (*)