KREASI CLAY YANG MENGHASILKAN

Jumat 22-09-2017,05:02 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SERPONG-Beragam produk kreasi dari industri kreatif dapat dihasilkan dari Clay. Dengan bahan dasar clay, berbagai bentuk bisa dibuat seperti makanan, buah-buahan, tokoh kartun, boneka dan mainan. Bisnis craft ini ternyata cukup menjanjikan. Enny Tjokro, salah seorang crafter yang sudah merasakan manisnya bisnis krasi clay. Dirinya memulai  usaha ini sejak 2012. Sebelumnya, Enny sempat mendapatkan penghargaan sebagai pemenang kategori creative & innovative inspiring womanpreneur competition di Semarang pada 2015 lalu.  Bisnisnya berawal ketika mencoba menjual craft  melalui media sosial. “Awalnya sih hobi, suka melihat sesuatu yang unik, khas dan handmade, yang tidak umum. Dari bahan baku clay ternyata bisa menciptakan macam-macam bentuk sesuai imajinasi dan hal tersebut sangat menantang bagi saya,” kata Enny saat ditemui di kantornya  yang di Plaza Cordoba, Nusa Loka, BSD City, Kamis (21/9). Produk yang dihasilkan seperti frame, souvenir, project miniatur dengan beragam tema. Untuk produk frame, dirinya bisa menghabiskan waktu selama satu minggu. Tetapi untuk proyek miniatur bisa menghabiskan waktu selama satu bulan. Menurut Enny, saat ini untuk mendapatkan bahan baku clay lokal masih mengalami kesusahan. Sekalipun ada beberapa brand lokal, namun kualitas belum memenuhi syarat. “Jadi harus impor dari Thailand, Vietnam dan Jepang agar dapat memenuhi kebutuhan. Setiap Crafter memiliki spesialisasinya sendiri, saya suka bermain di makanan dan miniatur khususnya spesialisasi produk makanan dan rumah boneka,” ujarnya. Selama lima tahun ini, banyak sekali pesanan sampai harus antre. Penjualan melalui online dengan menggunakan Facebook berbayar, Instagram, website dan sekarang yang terbaru sudah ada katalog online. Peminatnya tidak hanya dari dalam negeri bahkan di ekspor ke Malaysia. Usaha ini melirik pangsa pasar ekonomi menengah keatas. Enny mengatakan, clay buatan dirinya berbeda dengan clay dari crafter lainnya. Dengan memberikan identitas, nyawa, khas dari produksi craft miliknya, serta  menentukan manajemen, continuenitas dan kualitas produksi, bisnis ini bisa berkembang pesat seperti sekarang. “Untuk bahan baku sudah mahal belum lagi kratifitasnya,” ujarnya. Sebab itu, pangsanya juga tidak sembarangan. Harga setiap produk craft berbeda, tergantung tingkat kerumitannya, mulai Rp 200 bahkan Rp 1 juta untuk tiap produk. “Selain membutuhkan kesabaran, juga menggunakan teknik-teknik tertentu agar hasilnya menyerupai aslinya,” pungkas Enny. (Mg-7)

Tags :
Kategori :

Terkait