Masuk Triwulan Kedua, Serapan Penggunaan APBD Tangsel Baru 14,97 Persen

Senin 14-04-2025,16:57 WIB
Reporter : Tri Budi
Editor : Sihara Pardede

TANGERANGEKSPRES.ID - Saat ini sudah memasuki triwulan kedua tahun anggaran 2025. Di Pemkot Tangsel serapan APBD sampai saat ini terhitung masih rendah meskipun sudah memasuki pertengahan April 2025.

Plt. Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Tangsel Ekki Herdiana mengatakan, sampai saat ini serapan APBD 2025 baru mencapai sekitar 14 persen.

"Serapan APBD sudah lebih 14,97 persen. APBD 2025 kita sebesar Rp4,8 triliun," ujarnya kepada TANGERANGEKSPRES.ID, Senin (14/5/2025).

Ekki menambahkan, serapan APBD 2025 sudah berjalan dengan seharus dan sesuai dengan daftar waktu (time table) yang telah dicanangkan dari masing-masing OPD. 

"Memang time table-nya seperti itu. Mereka lebih banyak dianggarkan di triwulan ketiga. Kalau awal tahun APBD paling banyak tergantung time table tiap OPD, mulai dari biaya operasional dan lainnya," tambahnya.

Menurutnya, untuk kegiatan yang bersifat fisik harus melalui proses tender, proses pengadaan dan itu memerlukan waktu.

"Harapan saya diakhir triwulan kedua atau pertengahn tahun serapan APBD harus minimal 50 persen namun," jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, memasuki 2025, pihaknya dihadapkan pada berbagai tantangan yang memerlukan perhatian dan kerja sama dari seluruh jajaran. Efisiensi anggaran menjadi salah satu fokus utama, sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2025 tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD. 

"Kelah berkomitmen untuk melakukan pemangkasan anggaran hingga 40 persen, terutama pada program dan kegiatan non-infrastruktur. Langkah tersebut diambil untuk memastikan bahwa anggaran yang tersedia dapat dialokasikan secara optimal pada sektor-sektor prioritas masyarakat yang berdampak berdampak," ujarnya.

Pria yang biasa disapa Pak Ben tersebut mengaku, berbagai program  prioritas nasional juga menuntut perhatiannya. Permasalahan seperti penanganan sampah, banjir, kemacetan, air bersih, stunting, pengangguran, kemiskinan dan dampak inflasi menjadi isu-isu krusial juga harus ditangani secara efektif dan efisien.

"Tahun ini, kami juga telah menyusun rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2025-2029 yang akan menjadi pedoman dan arah

kebijakan bagi seluruh OPD dalam melaksanakan program dan kegiatan pembangunan kota," tambahnya.

Menurutnya, RPJMD tersebut dirancang untuk menjawab berbagai tantangan perkotaan dengan fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pemerataan pendidikan, layanan kesehatan yang sosial bagi masyarakat. 

"Saya mengajak seluruh jajaran Pemkot Tangsel untuk bersama-sama bekerja dengan dedikasi dan integritas tinggi dalam menghadapi kesejahteraan tantangan-tantangan ini," tuturnya. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait