Ternyata mobil tersebut ungkap Rizky sudah melewati pos Cikande. Dan tim ARMI yang berada di pos Cikande mengikuti bersama-sama mobil Brio Oranye. Lalu pada saat melintas Rest Area 45, mobil tersebut masuk kedalam rest area.
Jadi pihaknya bersama-sama ke rest area, mobil sudah di Indomaret dan keadaan mobil sudah tidak ada orang. Tapi, tim rental dan ARMI melihat pelaku lari ke belakang melalui samping Indomaret, dan langsung ditangkap.
Pihaknya mengira orang yang ditangkap adalah pelaku yang memegang senjata api, namun ternyata bukan.
"Tapi sayangnya saya tidak tahu, orang-orang pun tidak tahu, bahwa senjata api sudah tidak ada di Brio, namun sudah ada di mobil Sigra hitam yang berada disamping Brio," ulas Rizky.
"Ketika kami mendekat ke mobil Brio, dari mobil Sigra pelaku membuka kaca, mengancam dan menodongkan pistol ke arah kami lalu melepaskan tembakan. Jadi terdengar sampai 4 atau 5 kali tembakan bertubi-tubi yang tidak tahu mengarah kemana, mengarah kepada kita semua, akhirnya kita semua kabur, menyelamatkan diri," tuturnya.
"Saya yang memvideokan tersebut, saya minta tolong kepada orang-orang yang di SPBU, minta tolong mobil saya ada yang maling, dan saya mohon supaya tidak ada anggota tim yang terkena tembakan. Namun pada saat saya kembali lagi ke Indomaret, ternyata saya sudah melihat ayah saya bersimpu darah, tergeletak dan sudah tidak tertolong lagi," tuturnya, dengan wajah sedih.
Rizky dan tim membawa korban ke RSUD Balaraja, namun di perjalanan memang sudah tidak tertolong lagi karena meninggal ditempat kejadian. Sedang satu korban lainnya Ramli (59) belum sadarkan diri dan dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat. (*)