Yang sangat disayangkan Rizky, ternyata yang pegang mobilnya mempunyai senjata api dan mengklaim dari TNI AL (oknum). Dan sang oknum menodongkan senjata saat mobil akan diambil.
"Kami warga sipil, tidak punya apa-apa, tidak bawa apa-apa, ditodong kita. Pada saat pengambilan itu ditodong senjata, lantas kami mundur dahulu, membiarkan mobil tersebut pergi dengan mobil Sigra hitam. Jadi mobil tersebut memang sudah dikawal. Sudah dikawal dengan mobil Sigra," tuturnya.
"Sialnya mobil Sigra itu memang niat jahat ke tim rental kami. Jadi tim rental kami ada di belakang mobil Sigra itu. Jadi bukannya kabur, dia malah mundur dulu. Mundur mengenai tim kami sampai jatuh terkapar. Dua orang ditabrak dengan sengaja," ungkap Rizky jengkel.
Lalu, rombongan pelaku pergi, dicek dengan alat, mereka pergi dari Jalan Carita ke Pantai Anyar. Melewati jalan pantai itu, ujar Rizky tim rental mengikuti sambil berpikir bagaimana cara mengambil mobil tersebut.
"Sedangkan kami sudah tahu pelaku di mobil itu memiliki senjata api. Jadi kami mengejar sambil mencari tahu bagaimana caranya. Kami berinisiatif mampir ke Polsek terdekat untuk meminta perlindungan dan pendampingan," ulasnya.
Dan saat pelacakan sampai di Pantai Anyar, dan mobil Brio berhenti sekitar 15 sampai 20 menitan. Rizky dan tim rental mengecek ada polsek terdekat dengan lokasi mobil Brio berhenti yakni di Polsek Cinangka.
Saat di Polsek Cinangka, ayah Rizky dan rekan-rekannya memberitahu kepada petugas bahwa mobil miliknya dibawa kabur sambil menunjukkan bukti-bukti kepemilikan seperti PBKB, STNK serta kunci serep.
"Kami beri kronologis dan informasi bahwa mobil sudah dipindah tangankan dan orang tersebut membawa senjata api. Jadi ayah saya meminta tolong, bantuan untuk menampingan," tuturnya.