Mantan Direktur RSU Kota Tangsel tersebut meyakini, berkat kebersamaan kita semua nanti di 2030 maka 95 persen target tersebut juga bisa dilakukan bersama-sama. Sehingga pihaknya bisa menyumbang untuk Indonesia eliminasi HIV Aids di 2030.
"Untuk pelayanan HIV Aids di Tangsel untuk fasilitas kesehatan kita ada 35 puskesman untuk pelayanan primer (konsultasi dan tes). Tapi, untuk pengobatan sendiri masih di 33 fasilitas kesehatan (25 puskesmas dan 3 RSU dan 5 rumah sakit swasta)," ungkapnya.
Allin mengaku, tahun ini pihaknya terus menambah fasilitas kesehatan yang bisa memberikan pengobatan kepada penderita HIV Aids tersebut, yakni menambah 5 puskesmas dan 1 rumah sakit swasta. "Jadi total ada 39 layanan untuk pengobatan HIV Aids," tuturnya.
Sementara itu, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, setiap 1 Desember diperingati sebagai hari Aids sedunia. "Peringatan tahun ini, mengusung tema nasional adalah hak setara untuk semua, bersama kita bisa," ujarnya
Pria yang biasa disapa Pak Ben ini menambahka, tema tersebut mengajak kita untuk menempatkan hak-hak semua orang, khususnya orang dengan HIV Aids sebagai inti dari seluruh upaya penanggulangan HIV Aids baik itu hak pendidikan, ekonomi dan yang tidak kalah penting hak kesehatan.
"Selain itu tema ini juga mengingatkan kita untuk berkomitmen dan bekerja bersama dalam melakukan pengendalian penyakit HIV Aids, terutama bagaimana memastikan tersedianya akses layanan yang inklusif dan non-diskriminatif serta memperjuangkan hak-hak kesehatan dan sosial bagi orang dengan HIV Aids dan populasi beresiko lainnya," tambahnya.
Menurutnya, penanggulangan HIV Aids di Indonesia telah menjadi perhatian serius bagi pemerintah khususnya Kota Tangsel. Pemkot Tangsel berkomitmen terus menghadirkan layanan kesehatan yang berkualitas saling terkoneksi dalam kreativitas yang akhirnya dapat terwujudnya masyarakat Tangsel sehat, unggul, berdaya saing serta mampu mendukung tujuan sedang menuju kota maju dan sejahtera.
"Segala upaya diatas tidak mungkin dilakukan oleh Pemkot Tangsel saja tapi, diperlukannya dukungan pihak lain seperti sektor swasta, akademisi, lembaga masyarakat dan komunitas peduli Aids," tambahnya.