Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 2 Tangsel AA. Suprayogi mengatakan, rencana study tour harus dibatalkan meskipun beberapa sekolah lain masih berencana mengadakan kegiatan lintas kurikulum tersebut.
"Kami awalnya telah merancang kegiatan study tour ke Bandung dan Yogyakarta, dengan persetujuan lebih dari 80 persen orang tua siswa. Banyak orang tua setuju, kami tetap harus mengikuti peraturan dari dinas," ujarnya.
Suprayogi menambahkan, kegiatan tersebut biasanya rutin dan menggunakan transportasi yang sudah memenuhi standar keamanan. Namun, kejadian kecelakaan sebelumnya membuat dinas lebih berhati-hati dalam memberikan izin.
"Orang tua masih berharap kegiatan ini dilanjutkan, kami akan menyampaikannya kembali kepada pihak dinas. Baru tahun ini kegiatan dibatalkan," ungkapnya. (*)