TANGERANGEKSPRES.ID - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Klas I Serang menyebutkan, fenomena El Nino pada tahun ini diprediksi masih pada posisi netral atau tidak aktif, meski telah masuk puncak musim kemarau.
Tetapi, puncak musim kemarau saat ini disebut dengan kemarau basah disertai hujan pada waktu tertentu, yang membuat potensi kekeringan diprediksi tidak terjadi.
Koordinator Bidang Data dan Informasi pada BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Serang Banten Tatang menyampaikan, berbeda dengan Agustus 2023 lalu terdapat puncak El Nino, yang mengakibatkan terjadinya kekeringan berkepanjangan diberbagai wilayah, hingga masuk dalam kategori waspada dan siaga.
Namun, di Agustus 2024 ini fenomena El Nino diprediksi tidak akan terjadi, lantaran cenderung tidak ada gangguan pada kondisi cuaca saat ini.
"Untuk sekarang tidak ada fase El Nino yang aktif, posisinya netral tapi secara musiman memang Agustus ini puncak musim kemarau. Namun, kemaraunya masih basah masih ada hujan yang turun," katanya kepada wartawan melalui telepon seluler, Rabu 21 Agustus 2024.
Tatang mengatakan, meskipun kemungkinan ada wilayah yang terdampak kekeringan namun tidak lebih parah, dibandingkan pada periode 2023 lalu lantaran terdapat El Nino yang menjadi penyebab utamanya.
Pasalnya, pada September dan Oktober 2024 ini diprediksi mulai mengalami peralihan musim, dari puncak kemarau ke penghujan walaupun tidak serentak.
"Sebetulnya tahun ini tidak seperti tahun lalu, kondisi kekeringan sekarang tidak lebih parah jadi masih normal, karena fenomena El Nino tahun ini tidak ada. Terlebih, di September Oktober ini mulai mengalami peralihan musim meski tidak serentak, karena masing-masing daerah memiliki zona musim berbeda-beda," ujarnya.