Polresta Serang Turunkan 150 Personel pada Tahapan Pendaftaran Calon Kepala Daerah

Kamis 15-08-2024,12:09 WIB
Reporter : Een Amelia
Editor : Sihara Pardede


TANGERANGEKSPRES.ID - Polresta Serang Kota, akan menurunkan sekitar 150 personel untuk mengamankan tahapan pendaftaran calon kepala daerah pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, yang akan dilakukan pada 27 Agustus nanti.

Kapolresta Serang Kombes Pol. Sofwan Hermanto mengatakan saat ini pihaknya sudah membuat skema pengamanan dengan melakukan pemetaan wilayah di enam kecamatan Kota Serang.

"Pemetaan ini tentunya kita juga mendasari dari data-data gangguan saat Pilkada. Apakah yang sebelumnya ada perbuatan hukum pidana atau melawan undang-undang pemilihan," tuturnya pada Kamis (15/8/2024).

Dia menuturkan, akan ada ratusan personel yang akan diturunkan pada pelaksanaan pendaftaran calon kepala daerah agar berjalan dengan lancar dan aman.

"Kalau secara keseluruhan kurang lebih 540, tentunya akan dibagi-bagi. Pada saat pendaftaran calon itu kurang lebih antara 150 anggota untuk pengamanan," ujarnya.

Kerawanan yang saat ini sedang dilakukan pencegahan oleh Polresta Serang Kota adalah penyebaran berita yang mengundang kegaduhan antara pendukung pasangan calon kepala daerah.

"Yang utama sekarang penyebaran berita-berita yang dapat menimbulkan kegaduhan. Karena masyarakat sehari-hari banyak menghabiskan waktu di media sosial," tuturnya.

Sofwan juga menghimbau kepada warga Kota Serang untuk bijak dalam menggunakan media sosial, sehingga tidak termakan berita bohong atau hoax.

"Dan kami memberikan himbauan kepada semua pengguna media sosial, agar lebih cermat dan teliti pada saat membaca atau menonton atau melihat meme yang disebarkan terkait Pilkada," katanya.

Adapun mengenai pengamanan pada kali ini ada perbedaan dengan Pemilihan Umum (Pemilu) kemarin, Sofwan mengaku terdapat pada wilayah-wilayah yang memiliki perbedaan dukungan kepada setiap calon kepala daerah.

"Ketika Pilpres secara keseluruhan di beberapa wilayah hampir sama. Namun untuk Pilkada ini berbeda, karena setiap wilayah mempunyai kantong suara yang berbeda. Disitulah potensi rawan, ada area yang beririsan dengan kantong suara yang berbeda," ujarnya

Untuk data kerawanan sendiri Sofwan masih belum menjelaskan secara lanjut, dikarenakan saat ini masih mengumpulkan kerawanan apa saja yang akan diantisipasi serta wilayah mana saja yang rawan terjadi kerusuhan.

"Ini masih kita kompulir dari intel untuk nanti kita menentukan prediksinya," katanya. (*)

Kategori :