70 Desa Di Lebak Rawan Kekeringan dan Air Bersih

Senin 05-08-2024,14:53 WIB
Reporter : Ahmad Fadilah
Editor : Endang Sahroni

TANGERANGEKSPRES.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak telah memetakan, bahwa sebanyak 70 desa yang tersebar di 20 kecamatan masuk daerah rawan kekeringan yang berpotensi krisis air bersih.

 

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama mengatakan, pemetaan daerah rawan kekeringan dan krisis air bersih sehubungan musim kemarau berkepanjangan yang terjadi dibeberapa wilayah di Lebak.

 

"Menurut BMKG,  puncak kemarau terjadi hingga Agustus 2024 ini, namun dibeberapa wilayah sudah basah," kata Febby, kepada Tangerang Ekspres, saat ditemui di Kantornya, Senin (5/8/2024).

 

Lanjut dia, BPBD bekerjasama dengan Dinas PUPR Provinsi Banten akan membantu jika ada masyarakat mengalami kekeringan dan krisis air bersih dengan membangun sumur bor di lokasi tersebut. Selain itu juga, jika darurat akan dilakukan pendistribusian air bersih dengan mengerahkan tiga unit kendaraan tangki dengan kapasitas air 5.000 liter/tangki.

 

"Kami sampai hari ini belum menerima laporan masyarakat yang alami kekeringan dan krisis air bersih," ujarnya.

 

Menurut dia, dari 20 Kecamatan yang telah dipetakan masuk daerah rawan kekeringan dan krisis air bersih diantaranya Kecamatan Cimarga, Warunggunung, Sajira, Maja, Cirinten, Wanasalam dan Leuwidamar, Cihara, Bayah, Gunung kencana, Kalanganyar, Banjarsari, Cileles, Cijaku, Cipanas, Curugbitung, Cijaku, Cibeber, Cileles, dan Cibadak.

 

"Kami siaga selama 24 jam menghadapi musim kemarau berkepanjangan untuk memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat," tutur Febby.

 

Dikatakan dia, masyarakat yang mengalami kesulitan air bersih karena berbagai faktor di antaranya belum tersentuh jaringan pelayanan PDAM. Selain itu juga ketersediaan air bawah tanah juga kering yang menyebabkan sumur timba dan sumur bor tidak mengeluarkan air.

Tags :
Kategori :

Terkait