Oleh karena itu, keberadaan taruna siaga bencana (Tagana) menjadi sangat penting dalam upaya kita untuk memitigasi, menanggulangi dan merespons bencana secara cepat dan efektif.
"Dalam kerangka ini, pengembangan potensi sumber kesejahteraan sosial menjadi salah satu langkah strategis. Potensi tersebut meliputi berbagai aspek, antara lain pemberdayaan masyarakat, peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan optimalisasi berbagai sumber daya yang dimiliki oleh kota kita," ujarnya.
Pria yang biasa disapa Pak Ben ini menambahkan, taruna siaga bencana memiliki peran vital dalam penanggulangan bencana. Mereka adalah garda terdepan yang bergerak cepat ketika bencana terjadi. Namun, keberhasilan mereka tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat dan instansi terkait.
"Oleh karena itu, sinergi dan koordinasi antar semua pihak sangat diperlukan," tambahnya.
Dalam upaya pemberdayaan dan pendayagunaan taruna siaga bencana tersebut, Pak Ben perlu menekankan beberapa hal. Pertama peningkatan kapasitas dan kompetensi. Pelatihan dan pendidikan berkelanjutan bagi anggota tagana adalah kunci untuk memastikan mereka siap menghadapi berbagai situasi bencana.
Kerjasama lintas sektor. Penanggulangan bencana memerlukan kerjasama yang solid antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta. Koordinasi yang baik akan mempercepat proses penanganan bencana dan meminimalisir dampak yang ditimbulkan.
Pemberdayaan masyarakat. Masyarakat perlu dilibatkan secara aktif dalam setiap tahap penanggulangan bencana. "Mereka harus diberikan pemahaman dan keterampilan dasar tentang mitigasi bencana, sehingga mampu bertindak cepat dan tepat ketika bencana terjadi," jelasnya.
Kemudian optimalisasi sumber daya. Penggunaan teknologi dan inovasi dalam penanggulangan bencana perlu dioptimalkan. Selain itu, sumber daya alam dan buatan yang ada harus dimanfaatkan secara efisien.