"Saya sebagai Ketua Komisi II yang selama ini bekerjasama dan Pemkot Tangerang dalam upaya membangun agar rumah sakit milik pemerintah daerah itu harus benar-benar berkualitas pelayanannya dan menjadi kebanggaan masyarakat, ternyata yang dialami istri dan anak saya menjadi bahan evaluasi saya sebagai anggota DPRD," tandasnya.
Dia menambahkan, sebagai wakil rakyat, dia memiliki cita-cita pelayanan kesehatan terutama puskesmas dan RSUD Kota Tangerang menjadi percontohan daerah lain dari mulai fasilitas, sarana dan prasarana dan pelayanan petugas yang sigap dan. ramah penuh dengan sopan santun.
"Ketika pasien datang disambut dengan senyum penuh ramah, tanyakan apa yang bisa kami bantu atau menyapa dengan ramah penuh sopan santun tidak bertele-tele Kalau memang ada kendala sampaikan baik-baik. Pelayanan seperti ini menjadi kebanggaan. Ini loh rumah sakit kebanggaan warga Kota Tangerang," ujarnya.
"Tapi kalau seperti yang dirasakan istri dan anak saya malah merusak Kota Tangerang," ungkapnya.
Carut marut pelayanan di RSUD Kota Tangerang tersebut, tambah Saeroji, pihaknya akan melakukan evaluasi dan mendorong pimpinan RSUD Kota Tangerang dan Kepala Dinas Kesehatan agar dapat meningkatkan kinerja bawahannya dalam melayani masyarakat.
"Saya sudah sampaikan ke Bu Mugi yang saat ini sebagai pelaksana harian Dinas Kesehatan, bahwa pelayanan pegawai RSUD masih carut marut, sangat buruk," pungkasnya.
Direktur RSUD Kota Tangerang dr O.U Taty Damayanty saat dihubungi Tangerang Ekspres tidak memberikan respon.(*)