TANGERANGEKSPRES.ID - Galian tanah yang menggunakan alat berat di jalan Rangkasbitung - Maja, Kecamatan Rangkasbitung dan jalan Maja - Curugbitung, Kecamatan Maja kembali di keluhkan masyarakat. Pasalnya, material tanah galian yang diangkut mobil dump truk seringkali berceceran di jalan. Hal ini membuat ceceran tanah itu jadi lumpur saat turun hujan dan membuat jalan jadi licin, sehingga membahayakan pengguna jalan.
“Kemarin sore, saya lihat ada beberapa kendaraan roda dua (motor) tergelincir di jalan Rangkas - Maja tepatnya di di Desa Mekarsari, saat itu hujan gerimis. Ceceran tanah kena air hujan, jalanan jadi sangat licin,” kata Badriah, warga Rangkasbitung, kepada Tangerang Ekspres, Senin (20/5/2024).
Rasa khawatir dari sejumlah warga ini sangat beralasan, karena jalan yang licin dapat membahayakan pengguna kendaraan bermotor saat melintas.
“Kalau ini dibiarkan terus, bisa menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Yang lebih fatal lagi bisa ada korban jiwa,” ujarnya.
Masnika, warga lainnya mengaku, keberadaan armada dump truk yang mengangkut tanah merah juga sangat mengganggu pengguna jalan dan masyarakat sekitar. Karena, mereka parkir menggunakan badan jalan hingga arus lalulintas harus buka tutup.
"Mereka parkir berjajar hingga 10 - 15 truk, ini sangat mengganggu kendaraan yang melintaa dan lingkungan sekitar," paparnya.
Agus Jaelani, aktivis lingkungan di Kabupaten Lebak mengatakan, kondisi ruas jalan Citeras - Maja - Curugbitung sudah darurat untuk segera ditertibkan. Karena, keberadaan galian tanah merah tersebut selain merusak lingkungan dan ekosistem juga merusak infrastruktur jalan yang sudah dibangun dengan anggaran yang tidak sedikit oleh pemerintah.
Selian itu, armada pengangkut tanah merah juga telah mengganggu arus lalulintas, karena parkir disembarang tempat hingga menghabiskan badan jalan, karena truk armada yang parkir menggunakan bahu jalan bukan 1 atau 2 truk saja melainkan lebih dari 10 truk armada.