Tingkatkan Populasi Ikan, Tebar Benih di Saluran Air

Sabtu 05-08-2017,05:10 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

Tingginya volume penangkapan ikan yang tak sebanding dengan daya pulihnya menjadi perhatian Pemkab Gianyar. Karena itu sebagai upaya mengembalikan jumlah populasi ikan di perairaan umum, seperti saluran-saluran air di lingkungan masyarakat, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (DKPKP) Gianyar kemarin (4/8) secara khusus menebar puluhan penih ikan di wilayah Banjar Gigit, Desa Bakbakan. Rangkaian kegiatan restoking (penebaran bibit) di perairaan umum ini dilakukan dengan menggandeng Universtitas Mahasaraswati Denpasar.

Kepala DKPKP Gianyar Dewi Hariani mengungkapkan, penebaran benih ikan merupakan langkah pemerintah mengatasi krisis ikan di perairaan umum, akibat tingginya penangkapan. Karena itu, dengan penebaran benih ikan, ke depan stok ikan di perairaan umum, termasuk saluran air warga diharapkan bisa kembali bertambah. “Dulu di Banjar Gitgit ini sangat terkenal sebagai sentra perikanan air tawar di Gianyar. Tapi belakangan mulai berkurang. Kondisi ini memang disebabkan beberapa faktor, seperti pemcemaran air sungai, debit air berkurang, hingga kelangkaan bibit. Makanya kami kembali menggalakkan budidaya ikan air tawar ini,” ucapnya.
Lebih lanjut dia menambahkan, pelepasan benih ikan di perairaan umum (air deras), diharapkan bisa membantu pendapatan masyarakat. Termasuk pula menjadi upaya menjaga kelestarian alam dan memperbaiki ekosistem perairan di sungai setempat. Karena jika penangkapan ikan yang tinggi tak sebanding dengan jumlah populasinya, akan berdampak pada ekosistem air di sungai.
“Disamping itu, dengan adanya ikan masyarakat jadi terdorong untuk menjaga kebersihan sungai atau kali. Seperti tidak lagi membuang sampah atau segera membersihkan sungai jika ada sampah yang menyangkut. Mereka tentu tidak ingin bibit ikan yang ada, mati karena kondisi air yang kotor,” jelas Dewi Hariani. “Tak hanya itu, dengan cara ini kami ingin menggelokaran kembali semangat mengkonsumsi ikan,” paparnya. Disinggung mengenai jumlah bibit ikan yang dilepas kemarin. Dewi Hariani merinci, dari DKPKP Gianyar sendiri secara total menebarkan sebanyak 10 ribu benih ikan yang dilakukan di perairaan umum. Sedangkan dari Universitas Mahasaraswati Denpasar secara total memberikan bantuan benih ikan sebanyak 100 kg atau sekitar 1500 ekor bibit ikan nila. Selain menebarkan benih ikan di saluran air, dalam kesempatan kemarin DPKPKP juga turut memberikan bantuan benih ikan kepada Kelompok Pembudidayaan Ikan Mekar Sari Mina Lestari yang ada di Banjar Gitgit. Langkah ini menjadi bagian untuk mengembalikan status Banjar Gitgit sebagai sentra perikanan air tawar di Gianyar. Di bagian lain, Dewa Nyoman Tirtayasa, Ketua Koperasi Mina Sari Sedana menyatakan jika di Banjar Gitgit saat ini terdapat dua kelompok wanita tani. Selain itu juga ada empat kelompok budidaya ikan. Diceritakan olehnya, jika sejak lima tahun terakhir kelompok-kelompok di daerahnya itu memang sudah beralih ke budidaya ikan Nila. Pasalnya dulu ketika mereka masih membudidayakan Udang, usaha mereka akhirnya merugi karena serangan hama Yuyu dan Kepiting. “Selain itu, budidaya ikan Nila juga lebih menjamin, sebab harga di pasaran cenderung stabil. Harganya sekitar Rp 23 ribu sampai Rp 25 ribu untuk tiap kilogramnya,” katanya singkat.  (bx/wid/yes/JPR)
Tags :
Kategori :

Terkait