Setelah memutuskan untuk mengimpor puluhan ribu ton garam, pemerintah juga mulai menjajaki impor daging sapi beku dari Afrika Selatan. Hal itu dilakukan agar mengurangi ketergantungan Indonesia dengan negara lain untuk pasokan daging tidak terjadi.
"Afrika Selatan meminta kita membuka ekspor daging sapi untuk mereka. Saat ini impor daging beku masih melimpah dari Australia, India, kemudian Meksiko dan Chile," ungkap Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam konferensi pers usai melakukan kunjungan ke Afrika Selatan satu pekan lalu di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (31/7).
Menurut menteri asal Partai Nasdem ini, opsi itu dijajaki karena harga daging di negara dengan populasi 55 juta penduduk tersebut lebih bersaing.
"Harganya (dagingnya) murah sekali. Di ritel harganya sekitar Rp 40.000/kg, saya enggak bisa bilang itu paha depan atau paha belakang, semua paha pokok," kata dia.
Lebih lanjut, menurut Enggar, apabila penjajakan ini menjadi sebuah komitmen, maka pihak Afrika Selatan akan menyambutnya dengan baik. Sebab, saat ini mereka membutuhkan ekspor non migas ditengah kelesuan ekspor migasnya.
"Sangat serius mereka, apa saja mau. Stok mereka 125.000 ton daging, dan mereka sangat perlu devisa. Kita sambut baik keinginan mereka, karena kita juga mencoba diversifikasi (sumber daging)," pungkasnya. (cr4/JPC)