BMKG Prediksi Suhu Panas Terjadi Hingga November

Selasa 03-10-2023,11:59 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SERANG, TANGERANGEKSPRES.CO.ID - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi suhu panas yang terjadi saat ini akan berlangsung hingga November 2023. November diperkirakan menjadi awal musim penghujan bagi sebagian wilayah di Indonesia, termasuk Banten. "Ini sampai awal musim hujan datang, itu di bulan November, bukan berarti bulan Oktober tidak ada. Nanti di bulan November itu daerah Jawa sebagian besar, termasuk Banten, Jakarta dan Jawa Timur,," kata Guswanto, Deputi Bidang Meteorologi BMKG saat diwawancarai di Pelabuhan Karangantu, Selasa 03 Oktober 2023. Ia menjelaskan, musim hujan di Indonesia itu tidak bersamaan, seperti sekarang musim hujan itu sudah terjadi di Sumatera Barat dan sebagian di Riau. Guswanto menjelaskan, suhu kering yang terjadi saat ini diakibatkan oleh dinamika atmosfer. Pada 23 September lalu, kata Guswanto, itu ada gerak semu matahari dari Utara menuju selatan. 23 September itu titik di mana matahari di atas ekuator. Hal ini juga dampak penyinaran matahari sangat intens, hal itu lah yang menyebabkan suhu terasa panas, "Antara lain yang pertama saat ini wilayah selatan ekuator Jawa, Bali, Nusa tenggara tentunya di dalamnya ada Banten itu cuacanya kalau kita lihat cerah tanpa awan maka sinar matahari itu langsung tanpa ada yang menghalangi," jelasnya. Ia menuturkan, sebenarnya suhu itu hanya berkisar 35-38 derajat celcius, namun setiap hari itu selalu di atas 36-37 dan tidak pernah 35 dan 34 derajat celcius, sehingga itulah yang menyebabkan saat siang terasa panas. "Faktor yang lain adalah kecepatan angin ini sedikit sehingga tidak banyak meredam suhu kemudian kelembaban relatif di lapisan 850 Mili bar itu juga kering," tuturnya. Guswanto menjelaskan, bahwa elnino itu peristiwa menghangatkan suhu muka laut di Pasifik tengah, karena kondisi itu uap air di wilayah Indonesia itu tertarik ke wilayah fasifik sehingga suplai uap air di Indonesia berkurang. "Dampaknya hujan jadi sedikit, itu sebenernya amplifikasi saja di samping musim kemarau ada elnino maka semakin kering," jelasnya. (*) Reporter : Dani Mukarom Editor : E. Sahroni

Tags :
Kategori :

Terkait