TangerangEkspres.co.id - Kelompok 40 Pengenalan Lembaga Pendidikan (PLP), pada Program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten menyelenggarakan Seminar Pendidikan tentang ajaran pola asuh anak di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1, Kota Cilegon, belum lama ini. Ketua kelompok 40, Ahmad Fikri Muas mengatakan, Seminar Pendidikan ini merupakan salah satu program kerja kelompok 40 PLP Integratif PGMI UIN SMH Banten. Seminar ini diikuti oleh wali murid sebanyak 50 peserta. Seminar Pendidikan ini dihadiri oleh perwakilan wali murid siswa kelas 6," katanya, Selasa (19/9). Lebih lanjut, ada 4 subtema yang diselenggarakan lewat seminar. Salah satunya yakni tentang 'Pentingnya Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pembentukan Karakter anak'. Tema itu diberikan untuk mengembangkan informasi, wawasan dan motivasi kepada orang tua tentang bagaimana memilih dan menerapkan pola asuh yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi anak. "Ini adalah bagian dari tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab orang tua dalam mengasuh anak sebagai generasi penerus bangsa," ujarnya. Menurut Muas, kualitas anak tidak hanya ditentukan oleh intelektual, namun juga berkaitan dengan karakter individu seperti optimisme menyongsong masa depan anak. Hal itu tentunya bisa terwujud dengan pola asuh yang baik dari pendidikan dan orang tua. "Atas dasar itu, maka profesi pendidik dan orang tua diharapkan mampu memiliki kompetensi spesifik yang diperlukan oleh anak," terangnya. Perwakilan Kepala Sekolah MIN 1 Kota Cilegon, Afifullah mengapresiasi atas terselenggaranya acara seminar pendidikan yang diberikan kepada wali murid. Hal itu penting dilakukan agar orang tua tidak lepas kontrol terhadap anaknya, dan dapat berperan penting dalam tumbuh kembang anak. "Seminar ini sangat bagus bagaimana pola kita sebagai orang tua mengasuh anak yang baik dan benar," katanya. Direktur LPP Paud Banten Cerdas, Yayah Rukhiyah mengatakan, ada beberapa tips yang harus dilakukan oleh orang tua. Pertama orang tua harus bisa membatasi penggunaan media digital, selanjutnya orang tua juga harus bisa memberikan waktu bersama anak. "Ketiga memberikan materi sesuai dengan usia anak, dan keempat berikan pemahaman kepada anak terkait dampak media digital. 0-2 tahun alangkah baik nya tidak diberikan hp atau media digital, kemudian 6 tahun waktu bermain digital 10-20 menit, 7-10 tahun waktu bermain digital 20-60menit, 11 -12 tahun bermain digital bermain maksimal 2 jam," paparnya. (*) Reporter: Syirojul Umam
Mahasiswa UIN SMH Banten Ajarkan Pola Asuh Anak
Rabu 20-09-2023,19:55 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :