Bank Permata berhasil bangkit dari keterpurukan yang dialami pada semester pertama 2016 lalu. Emiten berkode BNLI itu membukukan laba bersih Rp 621 miliar pada paruh pertama tahun ini. Pada periode yang sama tahun lalu, entitas usaha Astra International (ASII) itu tekor Rp 836 miliar. Performa positif itu didorong perbaikan kualitas aset dan penjualan sebagian aset bermasalah. Di samping itu, juga ditopang pendapatan komisi bancassurance dan pengelolaan biaya. ”Kinerja positif itu menjadi suntikan moral untuk mendongkrak kinerja,” tutur Direktur Utama Bank Permata Ridha D.M. Wirakusumah akhir pekan lalu. Ridha melanjutkan, pada kuartal kedua tahun ini, pihaknya fokus meningkatkan pengelolaan risiko seraya mendorong pertumbuhan kredit secara selektif. Selain itu, juga berupaya mengelola risiko kredit bermasalah (non performing loan/NPL). NPL gross tercatat 4,7 persen dan NPL net terakumulasi 1,8 persen. Angka itu turun signifikan dibanding akhir tahun lalu tercatat masing-masing 8,8 persen dan 2,2 persen. Rasio cakupan (coverage ratio) NPL juga tercatat meningkat dari 122 persen pada akhir tahun lalu menjadi 166 persen medio tahun ini. ”Itu berkat strategi proaktif mengelola kualitas aset melalui penjualan aset, restrukturisasi dan rehabilitasi,” ujar Ridha. Di sisi lain, pertumbuhan kredit tercatat negatif 23 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 92,69 triliun. Namun, khusus pembiayaan syariah, tumbuh enam persen (yoy) menjadi Rp 11,24 triliun. Sedangkan pertumbuhan pendapatan berbasis biaya (fee-based income) mampu mengimbangi koreksi pendapatan bunga bersih. ”Itu karena total pendapatan tumbuh satu persen,” tegas Ridha.
Bank Permata Untung Rp 621 Miliar
Kamis 27-07-2017,06:14 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :