Jelang Musim Hujan, Warga Diajak Giat Kerja Bakti

Rabu 23-09-2020,03:50 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SERPONG-Mulai September ini curah hujam khususnya di wilayah Jabodetabek meningkat. Senin (21/9), Bendung Katulampa di Bogor sudah sempat siaga satu dan membuat beberapa titik di Jakarta juga mulai tergenang. Hujan deras yang mengguyur cukup lama tersebut juga sempat membuat genangan di beberapa titik di Kota Tangsel meskipun tidak menimbulkan banjir. Menjelang musim penghujan ini, Walikota Airin Rachmi Diany mengajak warga giat melakukan kerja bakti. Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengaku mulai mewaspadai potensi banjir yang bisa terjadi tanpa diketahui waktunya. "Saya sudah meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk menyiagakan pompa, dan memeriksa kondisi drainase," ujarnya kepada wartawan seusai memimpin pemulangan pasien di Rumah Lawan Covid-19 (RLC) di Ciater, Serpong, Selasa (22/9). Airin menambahkan, ia juga telah  menginstruksikan kepada camat dan lurah untuk menggerakkan kembali kerja bakti. Kerja bakti diperlukan karena bisa membangu menjaga kebersihan lingkungan terutama membersihkan salurahan air dari sampah. "Saya sudah perintahkan agar kerja bakti membersihkan gorong-gorong pada masing-masing wilayah. Mari galakan lagi kerja bakti untuk antisipasi banjir dimusim penghujan," tambahnya. Masih menurutnya, saat banyak warga resah lantaran di beberapa setu banyak terdapat tanaman eceng gondok. Keberadaannya dikhawatirkan akan menyumbat arus air sehingga mengakibatkan banjir. "Masyarakat minta agar eceng gondok di setu supaya diangkat agar tidak menyumbat alirah air," jelasnya. Namun, ibu dua anak tersebut belum mendapat peringatan dari pemerintah pusat atau koordinasi lintas wilayah antar pemerintah Jabodetabek terkait potensi banjir di Kota Tangsel. "Sampai sekarang belum belum potensi maupun titik banjir yang terjadi," ungkapnya. Pada bagian lain, Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Tangsel, Ade Wahyudi mengatakan, di Kota Tangsel terdapat sejumlah titik yang kini mulai diwaspadai. "Kalo yang jadi titik perhatian kita itu wilayah Kampung Bulak, Perumahan Pondok Maharta, dan wilayah Jurangmangu Barat. Semua di wilayah Pondok Aren," ujar Ade. Ketiga wilayah tersebut menjadi titik rawan bencana lantaran kerap kali terjadi banjir jika hujan deras mengguyur wilayah Tangsel. Selain ketiga titik tersebut, Perumahan Pesona Serpong yang berlokasi di Kecamatan Setu juga menjadi titik perhatian BPBD. Namun bedanya bukan curah hujan yang menjadi patokan, melainkan air kiriman yang berasal dari wilayah Bogor. Seperti diketahui, perumahan yang berada tepat di bantaran Sungai Cisadane itu sempat menjadi titik banjir terparah di awal tahun 2020 silam. "Kalau di (Kecamatan) Setu itu titik rawannya di (Perumahan) Pesona Serpong. Tapi kalau hujannya normal, di sana enggak banjir. Tapi yang diwaspadai kalo kirimiman saja," jelas Ade. Hingga kini menurutnya, seluruh titik rawan banjir itu masih terpantau aman. "Alhamdulillah sampai hari, saya sudah koordinasi dengan tim satgas, baik Maharta atau Pesona itu aman," katanya. Kendati demikian, tim satuan tugas (satgas) penanggulangan bencana yang dipersiapkan oleh BPBD tetap bersiaga di titik rawan tersebut. (bud/k6)

Tags :
Kategori :

Terkait