Warga Adukan PSB Online ke Dewan

Selasa 11-07-2017,06:26 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SETU-Sejumlah wali murid semakin galau dengan karut-marutnya sistem penerimaan siswa baru (PSB) online. Kesemrawutan sistem sebagai biang keladi atas permasalahan yang dialami warga. Kegelisahaan wali murid ini, diadukan kepada DPRD Kota Tangsel. Warga yang sejak pagi mendatangi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel menuding penilaian dan sistem penerimaan dipermainkan oknum. Merasa tak mendapatkan respons, sejumlah warga juga mendatangi Gedung Graha Widya Bhakti Puspiptek untuk menemui Komisi 2 DPRD Tangsel yang tengah mengikuti agenda rapat paripurna. Salah seorang wali murid Dedi Supriyadi yang datang bersama belasan wali murid lain menyampaikan berbagai keluhannya kepada anggota Komisi 2 DPRD Kota Tangsel Eeng Sulaiman. Dedi merasa heran karena nomor pendaftaran yang sebelumnya digunakan oleh anaknya mendadak tak bisa masuk ke dalam sistem. Padahal, secara jelas, nomor pendaftaran tersebut sudah didaftarkannya. "Saya sudah cetak pendaftarannya. Pas mau masuk ke sistem masa ada keterangan nomor pendaftaran anak saya telah digunakan. Saya bingung siapa yang memakainya. Makanya kita mengadukannya ke Pak Eeng," katanya di Puspiptek, Setu, Kota Tangsel Senin (10/7). Dedi yang tinggal di Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang itu menduga jika nomor pendaftaran anaknya telah dicatut oknum yang tak bertanggung jawab. Dedi memilih dua SMP negeri untuk anaknya. Yakni, SMPN 9, dan SMPN 18. Ia juga telah menanyakannya kepada panitia penerimaan sekolah. Namun, tambah Dedi, pihak sekolah menyarankannya untuk mendatangi Dindikbud Kota Tangsel terkait permasalahan yang dialaminya. "Saya minta kejelasan atas keterangan di sistem aja. Yang menerangkan jika nomor anak saya sudah digunakan. Saya mau tahu kenapa bisa seperti ini," tambahnya. Keluhan PSB online juga dikatakan Ferdy. Wali murid yang berasal dari Pondok Jaya, Kecamatan Pondok Aren. Namun, maksud kedatangannya kepada anggota DPRD karena menganggap sistem skorsing tidak adil. "Masalah skorsingnya bagi saya tidak fair. Sangat tertutup dan rentan dimainkan. Anak saya pilih tiga SMP. SMPN 6, 12, dan 14," keluhnya. Sementara itu, anggota Komisi 2 DPRD Kota Tangsel Eeng Sulaiman mendengarkan bernagai keluhan warga soal kekacauan sistem PSB online itu. Eeng mengatakan, jika pihaknya telah memberikan teguran kepada Dindikbud Kota Tangsel sejak pekan lalu. "Komisi 2 sudah mendatangi Dindikbud Kamis, dan Jumat kemarin. Saat kita tanyakan, Plt Dindikbud Taryono sudah melakukan langkah antisipasi masalah sistem dengan pendaftaran manual di tiap sekolah. Keluhan-keluhan yang ada jadi catatan kita atas sistem yang diintruksikan Kemendikbud ini," katanya. Sejumlah wali murid lainnya juga masih bertahan menunggu kejelasan informasi pengumuman yang direncanakan pukul 16:00 WIB. Terlihat, puluhan wali murid lainnya hingga sore hari masih meramaikan sekitar Kantor Dindikbud Kota Tangsel dan SMPN 11 Kota Tangsel. "Kita dari jam 8 pagi sampe sore nunggu info di sini. Simpang siur indormasi pengumumannya. Katanya ada yang bilang diundur jam 9 malam, jam 12 malam, dan diundur besok. Belum tau informasi resminya seperti apa," ucap salah seorang ibu yang emggan namanya ditulis itu. Plt Kepala Dindikbud Kota Tangsel Taryono mengatakan, saat ini berkas pendaftaran sudah memasuki tahap pencetakan dan penandatangan. Setelah selesai, tambah Taryono, pihaknya dengan segera memublikasikan penerimaan tersebut. "Sistem pendaftaran sudah kita tutup dari jam 4 sore tadi. Saat ini masih kita cetak, tandatangani dan kita publis," pungkasnya saat dihubungi Tangerang Ekspres. (mg-22)

Tags :
Kategori :

Terkait