Nasib Keponakan Prabowo Tergantung Koalisi

CIPUTAT-Geliat Pilkada Kota Tangsel 2020 kian dinamis. Sampai saat ini muncul nama-nama yang akan maju. Mereka mencari perhatian dan simpati partai politik dan masyarakat. Demikian juga dengan partai politik berlomba mencari calon walikota yang akan diusungnya. Salah satunya adalah Partai Gerindera Kota Tangsel. Kita Ketahui, dewan pengurus Gerindra dari tingkat cabang Kota Tangsel sampai pusat, sudah merekomendasikan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo untuk maju pada Pilkada Tangsel 2020 mendatang. Padahal, Gerindra telah menggelar penjaringan untuk mencari sosok yang pantas diusung maju pada kontestasi politik lima tahunan tersebut. Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Kota Tangsel Yudi Budi Wibowo, membenarkan jika partainya sudah memilih Rahayu Saraswati untuk dimajukan dalam Pilkada Kota Tangsel. Namun, Rahayu belum dipastikan apakah akan menjadi calon wali kota atau hanya calon wakil walikota. "Untuk mengusung pasangan calon, kita harus berkoalisi untuk mendapatkan minimal dua kursi DPRD karena baru memiliki delapan kursi," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Jumat (19/6). Yudi menambahkan, Gerindra belum bisa memutuskan apakah Rahayu Saraswati akan menjadi claon walikota atau wakilnya. Menurutnya, 18 peserta penjaringan masih memiliki kans untuk diusung mendampingi Rahayu, asalkan disetujui partai koalisi. Mayoritas pendaftar penjaringan di partainya, juga mendaftar penjaringan di partai lain. "Hampir semua calon yang ada hampir semua mengikuti penjaringan di semua partai," tambahnya. Rahayu Saraswati merupakan mantan anggota Komisi VIII DPR RI periode 2014-2019 itu tinggal menunggu surat keputusan (SK). Keputusan partai berlogo kepala Garuda itu menjadi rancu mengingat keponakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tidak mengikuti penjaringan. "Pada saat penjaringan lalu ada 18 pendaftar dan berasal dari beragam profesi, mulai dari ASN, militer dan lainnya," jelasnya. Kita ketahui, saat penjaring calon walikota yang dibuka Gerindra ada 18 orang yang nengikuti, yakni Masry Wendy Zulfikar, Taufik, Ruslan, Yardin Zulkarnain, Dudung E. Direja, Muslihudin, Yusrianto dan Rahmat Baitullah Mohamad. Selanjutnya ada Kolonel Beben Nurpadhilah, Rahmad Sukendar, Fahd Pahdepie, Siti Nur Azizah, Muhamad, Tomi Patria, Bambang Sudiyono, Rita Juwita, Bayu Seta dan Benyamin Davnie. (bud)