Produsen Tahu Terkena Dampak Corona

Kamis 14-05-2020,04:07 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SEPATAN TIMUR -- Wabah Pandemi Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19) tidak hanya membuat panik dunia. Selain masalah kesehatan, virus asal Wuhan, China, juga memberikan dampak pada sektor ekonomi secara global, bahkan mengganggu industri kecil. Dampak Corona di tengah Ramadan 2020 sangat dirasakan sejumlah pengusaha tahu di Kecamatan Sepatan. Produksi mereka terganggu akibat naiknya harga bahan baku kedelai. Apalagi yang mereka gunakan adalah kedelai impor. “Bahan baku ada, tapi harganya telah naik. Dulu harganya Rp6.500 per kilogram. Sekarang Rp7.500 per kilogram. Bahkan belum lama sempat mencapai Rp8.500 per kilogram," ucap Hendy, sambil memperlihatkan cara produksi tahu buatannya. Akibat naiknya harga kedelai, Hendy mengaku, harus memperkecil ukuran tahu produksinya. Namun ia tidak menaikan harga jual tahunya. Jika ia menaikan harga jual, hal tersebut tentunya akan membuat pelanggannya pada kabur. Meski ia tidak menaikan harga, orderan pemesanan tahu menurun sejak pandemi Covid-19. Di tambah lagi sejak pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Ayah dua anak ini mengatakan, pandemi Covid-19 berpengaruh terhadap daya beli masyarakat di pasar tradisional. Dampaknya orderan pemesanan tahu menurun drastis. "Kondisi normal saya bisa menghabiskan kedelai untuk produkai tahu hingga satu ton. Sekarang hanya mencapai enam kuintal atau 600 kilogram saja," kata Hendy. Dampak dari itu, dirinya mengurangi jumlah karyawan yang bekerja dalam proses produksi tahu. Kondisi normal dirinya mempekerjakan 20 pekerja, saat ini hanya 10 pekerja. Hendy menyebutkan ingin menutup sementara usahanya lantaran keuntungan yang diterimanya sangat tipis. Namun ia kasihan bila harus merumahkan seluruh pekerjanya. "Sebab kalau masih produksi, karyawannya masih bisa punya uang harian. Sebab mereka digaji harian," kata Hendy. Kata Hendy, memasarkan tahu produksinya ke pasar-pasar tradisional wilayah Jakarta, diantaranya Pasar Cengkareng, Pasar Ancol dan Pasar Karang Anyar. (zky/mas)

Tags :
Kategori :

Terkait