REAL Madrid membuktikan diri mampu keluar dari tekanan usai meraih hasil negatif si ajang Liga Champions dengan membungkan Barcelona 2-0 dalam laga bertajuk El Clasico di pekan ke-26 Liga Spanyol. Madrid akhirnya kembali ke jalur kemenangan usai menerima dua kekalahan beruntun dan Los Blancos pun merebut puncak klasemen dari Blaugrana. Bertanding di Santiago Bernabeu, Madrid, Senin (2/3) dini hari WIB, Madrid kontra Barcelona sempat berimbang tanpa gol di babak pertama. Baru di babak kedua, tuan rumah mendapat gol kemenangan lewat aksi Vincius Junior di menit ke-71 dan Mariano Diaz di masa injury time. Kemenangan membuat Madrid merebut puncak klasemen Liga Spanyol dari tangan Barcelona. Pasukan Zinedine Zidane kini memimpin dengan 56 poin dari 26 laga, unggul satu angka dari Lionel Messi dkk. Hasil ini memutus puasa kemenangan Real Madrid setelah tersungkur di markas Levante 0-1 sepekan lalu, yang dilanjutkan dengan kekalahan dari Manchester City 1-2 di leg I babak 16 besar Liga Champions. Menanggapi kemenangan pasukannya Zinedine Zidane mengaku puas karena pemainnya menampilkan penampilan all out. "Kami pantas mendapatkan kemenangan untuk segala hal yang sudah kami lakukan, dalam penyerangan dan pertahanan," ucap Zidane. "Sejauh ini adlaah sebuah pekan yang rumit untuk kami dan kami memiliki kesempatan untuk membalikkan keadaan dan kami berhasil," tambahnya. "Namun kemenangan ini juga tidak mengubah apapun. Masih ada jalan yang panjang dan kami harus melanjutkan. Kami mendapatkan tiga poin yang penting tapi kami akan menjalani pertandingan-pertandingan yang lebih sulit dan kami akan dikritik lagi," simpul Zidane. Selain itu, kemenangan ini begitu melegakan Madrid karena mereka bisa menuntaskan puasa panjang di El Clasico. Terakhir kali Madrid mengalahkan Barcelona adalah pada 2 April 2016 dengan skor 2-1 di Camp Nou lewat gol-gol Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo. Setelah itu Madrid melewati tujuh El Clasico di LaLiga dengan catatan buruk, tiga seri dan empat kekalahan! Bahlan dari empat El Clasico terakhir di Bernabeu sebelum pekan ini, Madrid selalu kalah dan itu adlaah rekor terburuk mereka. Hasil itu membuat Barcelona jadi satu-satunya tim yang pernah mengalajkan Madrid di kandang lawan selama empat kali beruntun. Selama empat tahun itu padahal Madrid berhasil menjuarai Liga Champions sebanyak tiga kali, sekali LaLiga, dan mengalami tiga kali pergantian pelatih, termasuk Zinadine Zidane yang menjalani dua periode kepelatihan di klub itu. Di kubu tim tamu Quique Setien mengungkap kesulitan pemainnya keluar dari tekanan tuan ruamh. Ia menyebut Real Madrid begitu gencar menekan balik Barcelona. Upaya yang dilakukan untuk melepaskan diri dari tekanan itu tak berhasil. Setien melihat penampilan Barcelona di babak pertama sebenarnya sudah bagus, hanya saja sedikit kendur di sentuhan-sentuhan akhir. Di babak kedua, Madrid meningkatkan intensitas tekanan dan bikin laga makin sulit buat Barcelona. "Terkadang Anda gagal dan itu normal saja. Mereka benar-benar menghimpit dan menekan kami. Kami mencoba menggulirkan bola dengan cepat untuk menghindari tekanan, tapi itu tidak mudah melawan para pemain dengan kualitas seperti itu," ungkap Setien dikutip Marca. "Tidaklah mudah untuk menyerang dan bertahan di waktu bersamaan. Kami sudah mampu banyak mengontrol bola, tapi ada macam-macam fase berbeda di pertandingan dan itu seringkali tergantung pada sukses Anda dalam menjalani fase." "Kami main bagus di babak pertama. Kami mengontrol berbagai hal di babak pertama tapi kemudian ada sejumlah umpan tak akurat dan bola yang hilang," tambahnya. (apw/dtc)
Real Madrid vs Barcelona (2-0), Respon Positif Saat Sulit
Selasa 03-03-2020,04:52 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :