JK: Masjid Harus Bisa Memakmurkan Masyarakat

Kamis 27-02-2020,05:16 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SERANG-Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) berharap masjid dapat memakmurkan masyarata. Ia juga berharap masjid kembali difungsikan sebagai pusat pendidikan, kesehatan, dan perkembangan ekonomi masyarakat. Hal itu terungkap dalam pelantikan pegurus DMI Banten di Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Kota Serang, Rabu (26/2). Hadir dalam kesempatan tersebut, Gubernur Banten, Wahidin Halim, Kapolda Banten Irjen Pol Agus Sabar Santoso, tokoh Banten Taufiqurrahman Rukki, Ketua MUI Banten HM Romly, Kepala Kanwil Kemenag Banten, Bazari Syam, dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) Banten. Dalam sambutannya, JK memaparkan, masjid harus difungsikan seperti pada zaman Rasulullah. Masjid sebagai pusat pendidikan, kesehatan dan perkembangan ekonomi masyarakat. "Oleh karena itu dakwah yang dilakukan di masjid tidak hanya masalah ibadah, tetapi juga perekonomian, perdagangan, pertanian, pendidikan. 60 persen keagamaan, 40 persen untuk kemakmuran masyarakat," katanya. "Kita selaku umat muslim harus dapat memakmurkan masjid dan masjid dapat memakmurkan jamaahnya. Sesuai dengan tema yang diusung saat ini, mantapkan akselerasi kemakmuran dan dimakmurkan masjid," katanya lagi. Untuk menjalankannya, kata dia, masjid bisa juga digunakan sebagai tempat pertemuan dan berdiskusi. Mengajak orang-orang yang ahli dalam bidang pengembangan ekonomi kerakyatan sehingga masyarakat bisa menyerap ilmunya. "Di bidang kesehatan panggil dokter bicara di masjid, soal pertanian panggil ahli pertanian ke masjid," ujarnya. JK yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu mengungkapkan, Banten sudah sangat memiliki modal untuk menjalankan konsep tersebut. Sebab, provinsi paling barat di Pulau Jawa itu memiliki sejumlah masjid bersejarah dan berusia ratusan tahun. Pada kesempatan itu juga dia membantah, anggapan masjid jadi tempat penyebaran radikalisme. JK menegaskan, selama ini masjid tidak pernah dijadikan tempat perencanaan teror-teror yang berasal dari paham radikalisme. "Banyak yang mengatakan masjid banyak radikalisme. Saya bilang bedakan radikalisme dan amar ma'ruf nahi mungkar. Khatib itu berbicara amal ma'ruf nahi mungkar, yang merencanakan teror kita lihat beritanya dilakukan di kontrakan, bukan di masjid," jelasnya. Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) memastikan, memakmurkan masjid adalah salah satu perhatiannya. Hal itu selaras dengan visi misi Provinsi Banten sebagai daerah yang berakhlakul karimah. "Salah satinya (penerapan akhlakul karimah) dalam membangun keagamaan mendapat penghargaan dari Kementerian Agama. Termasuk pula penghargaan dari KPK untuk pencegahan korupsi," kata WH. Selanjutnya banyak program pembangunan keagamaan yang dilakukan pemprov. Misalnya revitalisasi kawasan Kesultanan Banten atau Banten Lama. Kemudian juga setiap tahunnya dianggarkan membangun masjid bagi kampung atau masyarakat yang belum memiliki fasilitas tersebut. "Kita juga ada program 1.000 tahfidz untuk pembinaan imam dan khatib ke desa-desa," ujarnya. (tb/tnt)

Tags :
Kategori :

Terkait