Batan Lanjutkan Pembersihan Radiasi, Air di Rumah Warga Aman

Senin 24-02-2020,05:38 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

KOTA TANGSEL-Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) memastikan kembali melakukan proses clean-up. Tanah di titik sumber radioaktif di Perumahan Batan Indah, Setu, Kota Tangsel, hari ini (24/2) akan kembali diambil. Sebelumnya proses pembersian radiasi itu sempat dihentikan untuk dievaluasi. Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama Batan Heru Umbara menyatakan, clean-up berhenti sementara pada Jumat (21/2). Rencananya dimulai kembali hari ini. Hingga hari kedelapan proses clean-up pada Kamis (20/2), jelas Heru, total tanah yang diangkut mencapai 337 drum. Masing-masing berukuran 100 liter. ”Semua tanah dan vegetasi yang dikumpulkan kemudian diolah di PTLR (Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, Red),” jelasnya kemarin (23/2). Setelah diolah, tanah kemudian disimpan di tempat penyimpanan limbah radioaktif sementara. Pengolahan dilakukan dengan cara betonisasi. Teknisnya, drum dimasukkan ke dalam drum yang memiliki volume lebih besar. Kemudian di dalamnya dimasukkan cairan beton hingga mengeras. Heru menerangkan, di lapangan, tingkat paparan radiasi berkurang drastis. Namun, di sejumlah titik paparan radiasinya masih di atas rata-rata. Karena itu, perlu dilakukan clean-up. Setelah evaluasi, dia berharap proses clean-up berikutnya berjalan efektif sehingga paparannya segera kembali ke batas aman. Sementara itu, Kepala Bagian Komunikasi Publik dan Protokol Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Abdul Qohhar menegaskan, paparan radiasi tidak meluas. Bahkan cenderung menurun signifikan. Bapeten sudah melakukan pemeriksaaan pada saluran air rumah warga di sumber radiasi. Hasilnya, air dalam kondisi bagus alias tidak terkontaminasi. Seperti diketahui, tim patroli Bapeten menemukan indikasi radioaktif besar di sebuah tanah kosong di dekat gerbang masuk Perumahan Batan Indah pada 30–31 Januari 2020. Kemudian diketahui bahwa sumber radioaktif berasal dari material cesium (Cs) 137 dan telah terkubur di dalam tanah. Wujudnya menyerupai gula pasir. Bapeten kemudian melakukan pemeriksaan badan menyeluruh atau whole body counting (WBC) kepada sembilan warga yang mewakili blok terdekat dengan titik sumber radioaktif. Sembilan warga yang diperiksa itu berjenis kelamin laki-laki. Hasilnya, dua di antara sembilan orang tersebut dinyatakan positif terkontaminasi radioaktif Cs-137. Namun, tingkat kontaminasinya kecil. Sehingga tidak perlu dilakukan upaya terapi atau sejenisnya. (jpg)

Tags :
Kategori :

Terkait